Bantentv.com – Rencana relokasi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Raya Ir. H. Juanda, Tangerang Selatan, mulai dibahas secara serius oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta bersama Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan pihak vendor terkait.
Gagasan ini muncul seiring dengan berakhirnya masa izin operasional JPO tersebut yang dibangun oleh pihak ketiga untuk kepentingan periklanan. Lokasi baru yang diusulkan adalah tepat di depan Kampus I UIN Jakarta, agar JPO benar-benar bisa menjawab kebutuhan penyeberangan bagi masyarakat umum dan sivitas akademika.
Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Prof. Dr. Imam Subchi, M.A., menyampaikan bahwa pihak kampus menerima undangan resmi dari Asisten Daerah Kota Tangerang Selatan pada awal Juni 2025. Undangan tersebut membahas potensi pemanfaatan kembali JPO yang masa izinnya akan habis pada Juli mendatang.
Baca juga: Dua Remaja Diduga Anggota Geng Motor Diringkus Polisi
“JPO tersebut dibangun oleh pihak ketiga untuk kepentingan pemasangan iklan dengan izin dari Pemkot Tangsel. Kontraknya akan habis pada bulan Juli ini dan sempat menjadi sorotan publik,” ujarnya dilansir dari situs resmi UIN Jakarta.
Dalam diskusi yang melibatkan Dinas Perhubungan serta pihak pengelola JPO, seluruh pihak menyepakati untuk melakukan kajian relokasi. Langkah ini diambil agar JPO yang sebelumnya viral karena dianggap tidak layak, dapat difungsikan dengan lebih optimal di lokasi baru yang lebih dekat dengan aktivitas pejalan kaki, khususnya mahasiswa dan dosen UIN Jakarta.
Pemkot Tangsel menyatakan kesiapannya dalam mendukung proses perizinan hingga tingkat pusat. Di sisi lain, pihak vendor dan UIN Jakarta akan berkolaborasi untuk melakukan survei teknis di titik relokasi. UIN sendiri telah menyiapkan desain awal sebagai kontribusi terhadap pembangunan JPO baru yang lebih aman, estetis, dan nyaman.
Rencana relokasi ini juga membuka peluang bagi UIN Jakarta untuk memiliki ruang media informasi atau iklan institusional pada JPO tersebut.
“UIN Jakarta sudah menyiapkan desain awal sebagai masukan, dan Pemkot memberi komitmen untuk mempercepat proses realisasinya agar JPO ini bisa segera dibangun dan memberi manfaat bagi semua pihak,” ungkap Prof. Imam Subchi.
Selain menjadi sarana penyeberangan yang lebih layak, keberadaan JPO baru ini diharapkan menjadi simbol sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan sektor swasta. Upaya bersama ini dinilai dapat mewujudkan solusi konkret atas kebutuhan mobilitas yang lebih aman dan tertib di sekitar kawasan kampus.
Masyarakat dan sivitas akademika sendiri telah lama menyuarakan kebutuhan relokasi JPO. Bahkan, sempat ada rencana pembangunan mandiri oleh pihak kampus, namun terkendala oleh kebijakan efisiensi anggaran. Kini, dengan adanya dukungan lintas sektor, harapan terhadap JPO yang lebih representatif dan fungsional mulai menemukan titik terang.
Siti Anisatusshalihah