Bantentv.com – Audrey Crews menjadi wanita pertama di dunia yang menerima implan otak Neuralink, sebagai bagian dari uji klinis. Setelah lumpuh sekitar 20 tahun, Audrey kembali dapat menulis namanya di komputer melalui pikirannya sendiri.
Peristiwa yang sangat menggegerkan dunia ini dibuat oleh Neuralink sebuah startup neuroteknologi milik Elon musk yang didirikan pada 2016 lalu.
Startup ini mengembangkan Brain-Computer Interface (BCI) yang mana dilakukan pada Audrey. Melalui teknologi ini, otak manusia dan perangkat digital dapat berinteraksi atau terhubung tanpa membutuhkan otot.
Neuralink tahap baru juga dapat mentransmisikan perintah yang kompleks, mulai dari klik, Gerakan, hingga membuat imajinasi bentuk.
Proses Operasi Neuralink pada Audrey
Sebagaimana yang Audrey jelaskan dalam unggahannya pada platform X, ia ditangani oleh dokter bedah di University of Miami Health Center dengan membuat lubang kecil di tengkoraknya lalu menanamkan 128 benang elektroda ke dalam motor cortex, bagian otak yang mengontrol gerakan.
Audrey Crews yang telah lumpuh sejak usia 16 tahun akhirnya dapat kembali menulis dan melakukan kegiatan komunikasi digital lainnya di usia 36 tahun.
Tak hanya dapat menulis Namanya, Audrey kini dapat menggambar menggunakan pikirannya. Audrey juga membuka permintaan gambar untuk para pengikutnya pada platform X yang nantinya akan ia buat menggunakan implant tersebut.
“Implan ini tidak akan membuat saya berjalan kembali. Fungsinya hanya untuk komunikasi digital, bukan memulihkan Gerakan,” tulis Audrey.
Meskipun begitu, Audrey mengutarakan bahwa pengalaman ini akan menjadi awal dari hal yang besar.
Berdasarkan akun X (@NeuraNova9) yang dimilikinya, Audrey telah selesai menjalani proses operasi di Miami dan baru saja sampai di rumahnya di Louisiana. Dalam tweet yang dibuatnya, ia juga berjanji akan terus memberikan update mengenai operasi Neuralink yang telah ia jalani, setelah beristirahat.
Keberhasilan operasi Audrey ini menjadi permulaan yang baik bagi Neuralink agar terus dapat membantu orang-orang yang memiliki kondisi seputar neurologis.
Editor: Lilik HN
Konten telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi.