Serang, Bantentv.com ā Banten merupakan salah satu provinsi dengan kearifan budaya lokal yang tinggi, serta kental dengan nilai-nilai keislaman. Hal ini terlihat dari berbagai tradisi yang digelar masyarakat Banten dalam momen-momen hari besar islam. Dari delapan wilayah kabupaten dan kota di Banten, hampir tiap daerah memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri dalam mempresentasikan budayanya.
Seperti halnya saat ini, bulan Oktober 2022 bertepatan dengan bulan Rabiul Awal tahun Hijriah. Pada bulan ini terdapat peristiwa penting bagi umat islam yakni kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tidak sedikit umat islam memperingati hari kelahiran Sang Nabi dengan berbagai acara. Seperti di Banten, tradisi peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang paling terkenal dan menjadi ciri khas Banten adalah tradisi Panjang Mulud.
Dilansir dari berbagai sumber, tradisi Panjang Mulud sudah dilakukan secara massal sejak masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa. Tradisi ini tetap berlanjut bahkan pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, hanya saja tidak semeriah di masa Kesultanan Banten.
Panjang Mulud menurut bahasa terdapat dua kata, yaitu panjang dan mulud. Panjang dari bahasa sansekerta berarti hiasan atau dekorasi, sedangkan mulud berarti kelahiran. Walau demikian, istilah Panjang Mulud yang berkembang di masyarakat Banten lebih ditekankan kepada benda panjang yang dihias dan dipertontonkan pada saat hari kelahiran Nabi Muhammad. Hiasan ini memilki berbagai macam bentuk seperti kapal perahu, mobil, sangkar, hewan dan lain-lain. Nantinya panjang ini akan diisi dengan berbagai makanan, uang, baju dan lain-lain sebagai bentuk sedekah dari masyarakat.
Segala bentuk hiasan Panjang Mulud akan diarak warga keliling desa. Biasanya, warga akan melakukan doa bersama terlebih dulu sebelum melakukan arak-arakan Panjang Mulud. Selama proses meng-arak, berbagai kesenian islami turut ditampilkan untuk memeriahkan acara. Di akhir acara, warga akan berebut untuk mendapatkan makanan dan barang yang diletakkan di hiasan Panjang Mulud.
Selain tradisi Panjang Mulud, Banten juga memiliki tradisi lain dalam menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad. Seperti di Lebak, masyarakat lebih mengenal tradisi murak congcot atau bacakan memakan nasi tumpeng bersama-sama di sepanjang jalan desa. Berbagai tradisi ini mempunyai tujuan yang sama, yakni sebagai bentuk kesatuan dan semangat umat islam mengingat dan meneladani Sang Nabi. (kholi/red)