Senin, Agustus 4, 2025
PENDAFTARAN BANTEN VOICE
BerandaHiburanWisata5 Destinasi Wisata Gadis Kretek yang bisa Dikunjungi

5 Destinasi Wisata Gadis Kretek yang bisa Dikunjungi

Bantentv.com – Lokasi syuting serial Gadis Kretek ternyata memiliki beberapa objek wisata yang bisa dikunjungi.

Diketahui, Gadis Kretek merupakan serial web Indonesia tahun 2023 produksi BASE Entertainment dan Fourcolours Films. Serial yang ditayangkan di Netflix ini diadaptasi dari novel berjudul sama dengan disutradarai Kamila Andini dan Ifa Isfansyah, serta diperankan oleh Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Arya Saloka, dan Putri Marino.

Kepopuleran serial ini menjadi daya tarik dan potensi ekonomi yang bisa membangkitkan sector pariwisata daerah.

Dalam serial ini terdapat beberapa objek wisata yang menjadikan tempat syuting serial tersebut. Berikut destinasi wisata yang ada di serial Gadis Kretek.

  1. Museum Kretek

Dilansir dari detiktravel.com, Museum Kretek didirikan di atas lahan seluas 2,5 ha pada tahun 1986 atas prakarsa Soepardjo Rustam, Gubernur Jawa Tengah, ketika berkunjung ke Kudus. Dia melihat potensi besar perusahaan kretek yang mampu menggerakkan perekonomian masyarakat di kota tersebut.

Museum ini menyimpan 1.195 koleksi tentang sejarah kretek, misalnya kiprah Nitisemito yang mendirikan Pabrik Rokok Bal Tiga, dokumen-dokumen perusahaan pada waktu itu, alat-alat tradisional pembuatan rokok hingga yang menggunakan teknologi modern, diorama jenis-jenis tembakau cengkeh, diorama pembuatan rokok di pabrik, dan lain sebagainya.

Di sekitar kompleks museum juga terdapat beberapa miniatur bangunan cagar budaya, seperti Oemah Kembar Nitisemito yang banyak dianggap menjadi saksi bisu kejayaan Sang Raja Kretek Nitisemito, Masjid Wali loram Kulon dengan gapura padureksan yang sungguh ikonik, serta Rumah Adat Kudus “Joglo Pencu” dengan arsitektur perpaduan budaya Jawa (Hindu), Persia (Islam), Cina (Tionghoa) dan Eropa (Belanda).

  1. Los Mbako Menden

Los Mbako Menden merupakan bangunan yang digunakan oleh para petani untuk mengeringkan daun tembakau setelah dipetik dan sebelum dihancurkan untuk menjadi bahan baku cerutu dan rokok.

Los Mbako Menden ini banyak tersebar di kawasan pedesaaan atau areal persawahan. Seperti di Kecamatan Kebonarum, Polanharjo, Jatinom, Ngawen, atau bahkan di kawasan pinggiran kawasan Kota Klaten.

  1. Candi Abang Sleman

Dikutip dari Kemendikbud Kabupaten Sleman, Situs Candi Abang terletak di Padukuhan Blambangan, Kalurahan Jogotirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman. Situs Candi Abang merupakan Bangunan Cagar Budaya yang telah di tetapkan oleh Bupati Kabupaten Sleman dengan nomor: 14.7/Kep.KDH/A/2017 pada tanggal 6 Februari 2017.

Berdasarkan Rapporten van den Oudheidkundigen Dienst in Nederlandsch-Indie 1915 disebutkan bahwa di Candi Abang pernah ditemukan sebuah lingga dan arca Buddha. Di Candi Abang pernah ditemukan prasasti pendek pada tahun 1932.

Prasasti tersebut memuat pertanggalan dengan angka tahun 794 S atau 872 M. Candi Abang telah masuk dalam Rapporten van den Oudheidkundigen Dients in Nederlandsch-Indie tahun 1915, dengan nomor 1303. (Verbeek no. 330). Candi abang pertama kali ditulis oleh Brumund dalam Indiana II tahun 1854.

  1. Pasar Kayu Muntilan

Pasar Kayu Muntilan, memang bukan destinasi wisata  tetapi setelah penanyangan serial Gadis Kretek pasar ini menjadi ramai dikunjungi wisatawan. Para wisatan penasaran dan ingin berfoto di spot-spot syuting.

Pasar ini mengalami transformasi menjadi pasar zaman dulu sesuai dengan setting serial Gadis Kretek tahun 1960-an.

  1. Rumah Residen Kedu

Rumah Residen Kedu merupakan rumah dinas Residen Kedu, yang kini menjadi Museum Perang Diponegoro.

Rumah Residen Kedu, di Jalan Diponegoro No. 1 saat ini digunakan sebagai museum Perang Diponegoro.

Pada tahun 1825-1830, terjadinya perang Jawa yang banyak terjadi disekitar Karisiden Kedu. Rumah dinas residen kedu juga digunakan sebagai tempat perundingan Pangeran Diponegoro dengan Belanda, serta di tempat ini terjadi peristiwa penagkapan Pangeran Diponegoro oleh Belanda.

Dengan adanya serial Gadis Kretek, dapat memberikan nuansa sejarah dan keindahan Indonesia yang kental pada masanya. Hal tersebutlah para penggemar Gadis Kretek dapat merasakan atmosfer dan cerita yang melibatkan tempat-tempat bersejarah tersebut.(erina/red)

TERKAIT
- Advertisment -