Bantentv.com – Di sudut barat Pulau Jawa, tepatnya di Pandeglang, Banten, terdapat kuliner tradisional yang tak banyak dikenal luas, namun menyimpan kekayaan rasa dan kearifan lokal—namanya pais burih.
Hidangan ini begitu sederhana, namun menggugah selera. Terbuat dari ikan air tawar yang dibungkus daun pisang dan dibumbui rempah khas Sunda-Banten, pais burih mencerminkan kedekatan masyarakat pedesaan dengan alam.
Dalam setiap suapan, ada jejak tradisi, kehangatan keluarga, dan rasa syukur atas hasil bumi.
Pais burih biasa dihidangkan dalam acara keluarga, hajatan kecil, hingga sajian harian yang menenangkan.
Namun di tengah arus modernisasi, makanan ini mulai jarang dijumpai, padahal cara pembuatannya cukup mudah dan bahan-bahannya pun tersedia di pasar tradisional.
Lewat artikel ini, kita akan membahas resep lengkap pais burih khas Pandeglang, agar warisan rasa ini bisa terus dinikmati dan dilestarikan.
Resep Pais Burih Khas Pandeglang
Bahan Utama:
- 5 ekor ikan tawar segar (biasanya ikan nila atau mujair)
- 1 butir kelapa parut kasar (setengah tua)
- 5 lembar daun salam
- Daun pisang secukupnya untuk membungkus
- Lidi atau tusuk bambu sebagai pengikat
Baca juga: Menjelang Iduladha, Bumbu Dapur Diserbu Warga Pasar Sampay
Bumbu Halus:
- 6 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 3 butir kemiri
- 1 ruas jari kunyit
- 1 ruas lengkuas
- 2 cm jahe
- sdt ketumbar
- Garam dan gula secukupnya
- Cabai rawit sesuai selera (bisa ditambah jika suka pedas)Cara Membuat:
- Bersihkan ikan, buang isi perutnya, lalu cuci bersih dan tiriskan.
- Haluskan semua bumbu, lalu campurkan dengan kelapa parut. Aduk rata hingga menjadi isian bumbu yang harum dan gurih.
- Lumuri ikan dengan bumbu kelapa hingga merata, bisa juga diisi sedikit ke bagian perut ikan.
- Siapkan daun pisang, panaskan sebentar di atas api agar lentur, lalu bungkus ikan berbumbu. Tambahkan daun salam di dalam bungkusannya.
- Sematkan dengan lidi atau tusuk bambu agar tidak terbuka.
- Kukus pais burih selama kurang lebih 30–45 menit hingga matang.
- Setelah dikukus, pais burih bisa langsung disajikan hangat, atau dipanggang sebentar untuk aroma yang lebih nikmat.
Pais burih bukan hanya makanan namun juga warisan rasa dari tanah Pandeglang yang layak dijaga.
Dengan bumbu sederhana, teknik pengolahan tradisional, dan rasa yang otentik, sajian ini menjadi bukti bahwa kearifan lokal Banten masih hidup di dapur-dapur masyarakat.
Sudah saatnya kita kembali menghidupkan resep-resep warisan seperti ini, tak hanya untuk dinikmati, tapi juga untuk diwariskan, Selamat mencoba ya.