Pandeglang, Bantentv.com – Emping Menes kuliner khas Banten yang menyimpan sejarah. Emping merupakan makanan yang terbuat dari buah melinjo, sedangkan Menes merupakan nama Kecamatan di Kabupaten Pandeglang.
Emping makanan ringan yang dibuat dari buah melinjo dengan beberapa proses yang lumayan panjang, dari mulai mengupas melinjo, memanaskan atau memasaknya dengan pasir, lalu memukulnya hingga gepeng dan menjadi emping. Emping banyak diproduksi di daerah Menes yang mayoritas pekerjanya adalah perempuan.
Seperti yang terlihat pada usaha oleh-oleh emping Menes, meski usaha ini sudah terbilang lama, akan tetapi emping menes sangat banyak diminati. Tidak hanya warga sekitar, tetapi warga Lampung dan wilayah Jakarta, dibuktikan dengan banyaknya pesanan ke luar daerah.
Usaha oleh-oleh ini sudah berdiri sejak 1998 oleh almarhum Drs. E Iwa Tuskana hingga saat ini dilanjutkan oleh anaknya Ambarwati Silivany.
Pemilik usaha oleh-oleh emping Menes, Ambarwati Silivany didampingi Dwi Sosiarita sebagai manager mengatakan, dulu ayahnya menjalankan usaha tersebut dengan merekrut sekelompok perempuan dari daerah Jiput yang tidak memiliki penghasilan tetap, yang kesehariannya memukul batu split dan saat itu kondisi umkm sangat miris.
“Kita berdiri, emping menes ini dari tahun 1998 ini adalah meninggalan orang tua, kami sadar UMKM di sini sangat miris, jadi kami merekrut sekelompok perempuan yang ada di sini,” ujar Ambarwati.
Melihat hal tersebut, ayahnya mendirikan usaha emping Menes dengan mengupah para pekerja sekumpulan perempuan tersebut.
Meski ayahnya sudah almarhum, ia tetap melanjutkan usaha tersebut dengan beberapa cabang di wilayah Provinsi Banten, yaitu Serang dan Tangerang.
Menurutnya jenis emping yang dijual banyak varian rasa, selain rasa netral asin, usaha miliknya menjual emping dengan rasa manis, pedas, gurih, strawbery dan cabe ijo yang merupakan inovasi baru. Selain itu ia juga telah bekerjasama dengan beberapa dinas pemerintahan di Kabupaten Pandeglang.
“Di sini ada macam-macam emping, yang pertama kita menjual emping tawar, terus ada rasa pedes, manis, gurih, di sini juga ada makanan khas Banten lain, dan kita juga kerjasama dengan UMKM,” ungkap Ambarwati Silivany owner oleh-oleh emping Menes.
Ia menambahkan, jelang Hari Raya Idul Fitri ini, penghasilan perharinya bisa mencapai 1 juta rupiah hingga 1.5 juta rupiah, berbeda dengan hari biasa yaitu 500 ribu rupiah. Selain emping, ia juga menjual anyaman tas yang terbuat dari bambu.