Bantentv.com – Serangan jantung biasanya sering terjadi di usia lansia.
Namun, saat ini serangan jantung bisa mengancam usia muda, karena gaya hidup yang modern yang serba cepat, generasi muda justru menjadi kelompok baru yang mulai terancam.
Banyak anak muda yang merasa tubuhnya masih kuat, penuh energi, dan tidak mungkin terkena penyakit berat.
Hal itulah yang membuat mereka mengabaikan tanda-tanda awal yang sebenarnya bisa menjadi sinyal bahaya.
Berdasarkan informasi dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, catatan medis menunjukkan peningkatan kasus serangan jantung di usia 20 hingga 40 tahun.
Peningkatan tersebut bukan sekadar kebetulan, itu adalah peringatan.
Faktor penyebab serangan jantung sangat dekat dengan keseharian kita. Misalnya kebiasaan makan cepat saji, minum kopi berlebihan, begadang demi kerja atau scroll media sosial, dan kurang olahraga.
Kebiasaan itulah yang bisa membebani jantung, apalagi di usia muda sering kali merasa stress karena pekerjaan, tekanan sosial atau urusan pribadi.
Tak hanya itu, rokok dan vape pun menjadi teman sehari-hari sebagian anak muda.
Mereka mungkin menganggapnya “keren” atau sekadar pelarian, padahal nikotin dan zat kimia lain yang terkandung di dalamnya bisa mempercepat kerusakan pembuluh darah.
Bahkan ada beberapa kasus, pemuda tubuh atletis dan aktif olahraga bisa saja terkena serangan jantung, entah itu mengabaikan faktor genetic atau tanda-tanda gangguan metabolik seperti kolesterol tinggi.
Gejala serangan jantung pada usia muda yaitu, rasa tidak nyaman di dada, nyeri ringan di lengan kiri, napas terasa pendek, atau mual.
Berikut ini cara mencegah serangan jantung di usia muda :
Konsumsi Makanan Ramah Jantung
Makanan ramah jantung seperti buah, sayur, biji-bijian dan makanan tinggi kandungan omega-3. Sedangkan bagi orang yang lebih berisiko, yaitu mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi dan serangan jantung sebaiknya mulai membatasi konsumsi garam, lemak jenuh, dan daging merah.
Meditasi
Pikiran yang tertekan karena stres, kelelahan, kemarahan, dan perselisihan dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung.
Cobalah mulai menyisihkan waktu untuk berelaksasi melalui yoga atau meditasi. Pikiran dan tubuh yang relaks akan menjauhkan Anda dari berbagai risiko penyakit termasuk serangan jantung.
Berhenti Merokok
Seorang perokok aktif berisiko lebih tinggi mengalami tanda-tanda awal serangan jantung, seperti sesak napas, sakit dada, kelelahan tiba-tiba, serta pembengkakan pada kaki.
Untuk mencegahnya, para perokok sebaiknya mulai menghentikan kebiasan merokok.
Dengan mulai menghentikan kebiasaan merokok selama 1 tahun saja sudah cukup mengurangi risiko seorang perokok untuk terkena serangan jantung.
Aktif Bergerak dan Berolahraga
Olahraga seperti berjalan, berlari, atau berenang dapat menjadi pilihan untuk membantu menjaga kesehatan otot-otot jantung.
Kegiatan-kegiatan tersebut bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah, menguatkan otot jantung, dan mengontrol penumpukan lemak.
Rutin Mengecek Kesehatan
Hal paling mendasar yang dapat dilakukan adalah melakukan pemeriksaan tekanan darah. Walau tubuh masih terlihat bugar, ada baiknya untuk melakukan cek tekanan darah rutin, setidaknya sebulan sekali.
Generasi muda adalah aset bangsa, mereka penuh potensi dan harapan. Tapi semua itu akan sia-sia jika kesehatan diabaikan.
Jangan tunggu hingga usia lanjut untuk mulai peduli. Karena faktanya, ini bisa datang kapan saja, bahkan saat kita merasa masih muda dan sehat.