Bantentv.com – Jumlah balita yang memiliki gangguan tumbuh kembang diklaim semakin bertambah. Gangguan tumbuh kembang tersebut seperti gangguan pada pencernaan, gangguan motorik, dan lainnya. Atau bahkan beberapa balita juga ditemukan mengalami gangguan kesehatan yang umumnya diderita orang dewasa yakni GERD (Gastro Esophageal Reflux Disease).
Kita ketahui bersama bahwa dalam proses tumbuh kembang periode yang paling penting adalah masa balita. Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya, sehingga kelainan atau penyimpangan sekecil apapun apabila tidak terdeteksi dan tidak ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia di kemudian hari.
Adalah Yunny Raharja, merupakan Gaps practitioner sekaligus Founder dari Gaps Diet Indonesia. Yunny merasa khawatir akan gangguan tumbuh kembang terhadap balita dan anak di Indonesia yang jumlahnya mengalami peningkatan. Dari sinilah ia tergerak dan konsern untuk mengedukasi banyak masyarakat dalam mengentaskan gangguan terhadap tumbuh kembang anak.
Salah satu yang protokol yang ia edukasi yakni melalui Gaps Diet. Gaps adalah kependekan dari Gut and Psychology Syndrome/Gut and Physiology Syndrome. Dimana dalam Gaps diet ini menekankan hubungan antara kesehatan usus dengan kesehatan mental dan fisik.
Gaps Diet didasarkan pada gagasan bahwa meningkatkan kesehatan usus juga dapat memperbaiki kondisi kesehatan yang terdiagnosis dan tidak terdiagnosis.
Sejak 5 tahun terakhir inilah, Yunny eksis mengedukasi masyarakat dan keluarga Indonesia atau klien Gaps Diet yang memiliki berbagai gangguan kesehatan melalui pendampingan dalam menerapkan protokol Gaps Diet.
Dalam perjalanannya, ia juga sering kali membuka kelas donasi terkait Gaps Diet dan direspon oleh banyak peserta. Teranyar adalah kelas yang akan dibuka yakni ‘GAPS HERO Charity Webinar Selamatkan Anakku’. Webinar amal ini akan berlangsung pada Sabtu, 5 Juli 2025 melalui zoom.
Yunny tidak sendiri, ia bersama 3 Ibu hebat di Indonesia juga akan berbagi pengalaman dalam melakukan protokol Gaps Diet bagi anak-anak mereka yang mengalami gangguan kesehatan dan tumbuh kembang. Sebut saja Felicia Regina, mama dari Alessia, seorang balita yang menderita GERD. Kemudian Absharina, mama dari Putra yang mengalami leaky gut dan malabsorption syndrome baby. Dan Ibu hebat lainnya yakni Tio Tiffany, Mama dari Ellie, seorang anak dengan epilepsi dan ASD. Sementara Yunny sendiri juga adalah seorang ibu yang anaknya mengalami ASD Individual.
Yunny Raharja menceritakan, kelas donasi tersebut bukan serta merta terjadi begitu saja. Pertemuan Yunny dengan Feli, Rina, dan Tiffany itulah yang mendorongnya untuk membuka kelas donasi. Hasil donasinya sendiri akan diberikan sepenuhnya pada Yayasan Hasanayu Pelita Cinta, dimana di yayasan tersebut terdapat anak-anak dan lansia yang membutuhkan pengobatan khusus.
“Ironis, sekarang itu banyak balita yang pakai selang hidung, lalu punya gangguan kesehatan. Menurut saya ada sesuatu yang salah dalam penanganannya, sehingga gangguan-gangguan kesehatan itu masih terus terjadi,” ujar Yunny.
“Saya ketemu sama Ibu-ibu hebat yang juga mereka adalah klien saya karena saya mendampingi mereka dalam menerapkan protokol Gaps Diet, hingga tercetuslah kita buat kelas donasi ini. Mereka itu punya anak yang ternyata ada gangguan kesehatan tadi, misal kaya Tiffy yang anaknya epilepsi, kemudian Feli yang punya baby penderita GERD. Padahal masih baby lho sudah GERD, dimana GERD ini kan dialami banyak orang dewasa, terus Bu Rina yang juga dia seorang dokter namun kini juga menerapkan protokol Gaps Diet untuk anaknya yang mengalami masalah malabsorption syndrome,” lanjut Yunny.
“Mereka mendapatkan manfaat dari penerapan Gaps Diet ini untuk gangguan kesehatan tadi, makanya tercetuslah ide kenapa kita gak buat kelas donasi saja yang hasil donasinya akan kita berikan sepenuhnya pada yayasan Hasanayu Pelita Cinta yang menaungi banyak anak dan lansia yang tengah butuh pengobatan,” ucap Yunny.
Yunny berkomitmen untuk mengedukasi banyak ibu dan keluarga Indonesia untuk membenahi pola hidup sehat melalui Gaps Diet.
Untuk Webinar amal yang akan berlangsung Sabtu 5 Juli mendatang, diharapkan mendapatkan banyak atensi dan berdampak besar dalam membantu lebih banyak keluarga Indonesia.
Lilik HN