Jumat, Agustus 1, 2025
PENDAFTARAN BANTEN VOICE
BerandaGaya HidupBahaya Tersembunyi Mukbang: Sering GERD dan Lambung Jadi ‘Ngaret’

Bahaya Tersembunyi Mukbang: Sering GERD dan Lambung Jadi ‘Ngaret’

Bantentv.com – Di tengah maraknya konten digital, satu tren yang tetap bertahan dan justru semakin digemari adalah mukbang.

Mukbang, yang berasal dari Korea Selatan, merupakan kegiatan makan dalam porsi besar sambil direkam dan dibagikan di media sosial.

Baik oleh food vlogger profesional, selebgram kuliner, maupun pengguna biasa, video mukbang kini mudah dijumpai di berbagai platform, mulai dari YouTube hingga TikTok.

Yang menarik dari mukbang bukan hanya makanan yang menggiurkan dan porsi yang bombastis, tapi juga ekspresi lahap, bunyi kunyahan, dan cara makan cepat-cepat yang kadang bikin penonton merasa ikut lapar.

Tapi di balik keseruan itu, ada dampak yang tidak semua orang sadari. Apalagi jika mukbang bukan hanya ditonton, tapi mulai ditiru.

Kenyang di Mata, Tapi Lambung yang Tersiksa

Sekilas, tidak ada yang salah dengan makan besar. Toh, makanan adalah kebutuhan dasar manusia. Tapi masalahnya, dalam konteks mukbang, aktivitas makan sering kali dilakukan secara berlebihan dan tidak wajar.

Porsi jumbo yang dikonsumsi sekaligus, kecepatan makan yang terlalu cepat, ditambah jenis makanan yang tinggi lemak, pedas, atau asam semuanya bisa jadi racikan sempurna untuk membuat sistem pencernaan kaget.

Lambung bukan kantong tanpa batas. Ia memiliki kapasitas yang ideal untuk mencerna makanan secara bertahap.

Ketika makanan masuk terlalu banyak dalam waktu singkat, tubuh tidak punya cukup waktu untuk memberi sinyal kenyang.

Akibatnya, kita cenderung makan terus tanpa sadar sudah melebihi kapasitas. Dampaknya? Mual, begah, dan yang paling umum asam lambung naik.

GERD, atau Gastroesophageal Reflux Disease, adalah salah satu gangguan yang paling sering dialami akibat kebiasaan makan tidak terkontrol.

Gejalanya bervariasi, mulai dari rasa panas di dada (heartburn), mual, perut terasa penuh, sendawa berlebihan, hingga rasa asam di mulut. Ini bukan gangguan sepele.

Jika tidak ditangani, GERD bisa mengganggu kualitas tidur, aktivitas harian, bahkan memicu komplikasi serius di saluran pencernaan atas.

Lambung “Ngaret”: Ketika Kapasitas Melar, Bahaya Bertambah

Banyak orang belum sadar bahwa lambung bisa mengalami semacam “melar” jika terus dipaksa menampung makanan dalam jumlah berlebihan.

Istilah populer yang biasa digunakan adalah lambung “ngaret”. Ketika ini terjadi, sinyal kenyang dari otak jadi tertunda.

Artinya, tubuh membutuhkan lebih banyak makanan untuk merasa puas, padahal sebenarnya tidak perlu sebanyak itu.

Kondisi ini tak hanya membuat pola makan jadi berantakan, tapi juga memperberat kerja lambung.

Sistem pencernaan harus bekerja ekstra keras untuk mencerna makanan yang berlebihan, sementara tekanan di dalam perut meningkat dan mendorong asam lambung ke atas. Hal inilah yang membuat GERD makin parah dan bisa kambuh berulang.

Mukbang Boleh Ditonton, Tapi Jangan Ditiru Mentah-mentah

Tidak semua orang yang bikin konten mukbang benar-benar menghabiskan semua makanan yang mereka tampilkan. Ada yang sengaja memotong-motong video, ada juga yang meludahkan makanan setelah mengunyah.

Fakta ini menunjukkan bahwa apa yang terlihat di layar belum tentu sama dengan kenyataan di balik layar.

Sayangnya, penonton tidak selalu paham soal ini. Banyak yang justru terinspirasi untuk ikut mencoba mukbang sebagai tantangan pribadi atau demi konten viral.

Padahal tubuh kita berbeda-beda. Apa yang mungkin bisa ditoleransi oleh satu orang, belum tentu aman bagi yang lain.

Jangan Jadikan Tubuhmu Jadi Bahan Uji Coba

Menikmati makanan adalah hak semua orang. Tapi menikmati dengan bijak jauh lebih penting. Kita tidak dilarang makan dalam porsi besar, asal tahu waktu dan kondisinya.

Tubuh memiliki cara tersendiri untuk memberi sinyal kapan cukup dan kapan harus berhenti. Sayangnya, kebiasaan makan berlebihan, apalagi jika dilakukan terus-menerus, bisa mengacaukan sistem alami ini.

Jangan tunggu sampai kamu sering merasa mual setiap habis makan. Jangan tunggu sampai rasa panas di dada jadi teman tidurmu setiap malam.

Kalau kamu mulai sering merasakan gejala pencernaan yang tidak nyaman, bisa jadi itu alarm dari tubuh untuk segera memperbaiki kebiasaan.

Mukbang mungkin bisa jadi hiburan yang menyenangkan. Tapi kalau ditiru tanpa kontrol, justru bisa menjadi bumerang.

Kesehatan sistem pencernaan tidak bisa dianggap remeh. Lambung yang terus dipaksa bekerja di luar batasnya, suatu saat akan lelah juga.

Editor: Siti Anisatusshalihah

Artikel ini ditulis oleh [ Nur Anisa], peserta program magang di Bantentv.com.
Konten telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi.
TERKAIT
- Advertisment -