Senin, Juli 28, 2025
BerandaFeaturedUlasan28 Juli Diperingati Sebagai Hari Hepatitis Sedunia : Let’s Break It Down

28 Juli Diperingati Sebagai Hari Hepatitis Sedunia : Let’s Break It Down

Bantentv.com – Setiap tanggal dalam kalender pasti menyimpan makna atau peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Di tanggal 28 Juli, peringati sebagai Hari Hepatitis Sedunia.

Hari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit hepatitis khususnya hepatitis B dan C, yang merupakan ancaman kesehatan serius namun sering terabaikan.

Pada tahun ini, World Health Organization (WHO) memberi tema “Let’s Break It Down”.

Tema ini untuk menyerukan tindakan agar segera menghilangkan hambatan finansial, sosial dan sistematik. Termasuk stigma yang menghalangi pemberantasan Hepatitis dan pencegahan kanker hati.

Sedangkan tema nasional yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI “Bergerak Bersama, Putuskan Penularan Hepatitis”.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran publik, memperluas edukasi, serta mendorong aksi nyata lintas sektor dalam upaya menurunkan beban penyakit hepatitis di Indonesia.

Berdasarkan informasi dari laman resmi Kemenkes RI, Hepatitis B dan C kronik merupakan penyebab utama kanker hati yang saat ini menjadi penyebab kematian ketiga tertinggi di dunia.

Dari data WHO terdapat 254 juta orang yang mengidap hepatitis B kronik dan 50 juta orang dengan hepatitis C kronik secara global.

Sedangkan, di Indonesia berdasarkan data survei kesehatan 2023 mencatat sekitar 6,7 juta penduduk terinfeksi hepatitis B dan 2,5 juta terinfeksi hepatitis C.

Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan. Prevalensi hepatitis B menurun dari 7,1% pada 2013 menjadi 2,4% pada 2023. Pada tahun 2024, sebanyak 89,6% ibu hamil telah menjalani skrining hepatitis B, dan lebih dari 93% bayi yang lahir dari ibu HBsAg reaktif telah menerima imunisasi HB0 dan HBIg dalam 24 jam pertama.

Cakupan imunisasi hepatitis B juga diperluas untuk tenaga kesehatan, dengan capaian 58% sejak Oktober 2023. Pemberian antivirus Tenofovir kepada ibu hamil dengan hepatitis B terus ditingkatkan, dengan 1.410 layanan kini tersedia di 206 kabupaten/kota.

Sementara untuk hepatitis C, deteksi dini dan pengobatan menggunakan Direct Acting Antiviral (DAA) yang mampu menyembuhkan lebih dari 95% pasien telah tersedia di 71 rumah sakit di 56 kabupaten/kota di seluruh provinsi.

Anggota Komite Ahli Hepatitis dan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan Kemenkes RI, Prof. David H. Muljono menekankan pentingnya pendekatan yang spesifik dan terdesentralisasi dalam penanggulangan hepatitis.

“Saat ini, tiga negara China, India, dan Indonesia menanggung lebih dari 50% beban hepatitis B dunia. Jika Indonesia mampu mengeliminasi hepatitis, kontribusinya terhadap kesehatan global akan sangat signifikan,” kata Prof. David yang dikutip dari keterangan resmi Kemenkes RI.

Ia mencatat, lebih dari dua juta infeksi baru dan 1,4 juta kematian terjadi setiap tahun akibat hepatitis. Di Indonesia, kantong-kantong dengan prevalensi tinggi masih ditemukan di wilayah seperti Maluku dan Papua.

“Lebih dari 60% masyarakat Indonesia belum memiliki kekebalan terhadap hepatitis B. Ini adalah populasi rentan yang bisa menjadi penderita di masa depan jika tidak segera ditangani melalui imunisasi dan skrining dini,” ujarnya.

Untuk itu, kampanye di Hari Hepatitis Sedunia ini merupakan pengingat bahwa kita harus bertindak sekarang untuk memperluas akses, mengintegrasikan perawatan, dan mengakhiri hepatitis sebagai masalah kesehatan masyarakat pada tahun 2030.

Kemenkes RI juga mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam eliminasi hepatitis melalui empat gerakan “atasi” :

  • Atasi ketidaktahuan dengan edukasi,
  • Atasi keterlambatan diagnosis dengan skrining,
  • Atasi akses terbatas dengan memperluas layanan gratis,
  • Atasi stigma dengan empati dan solidaritas.

Hari Hepatitis Sedunia 2025 bukan sekadar seremoni, melainkan ajakan untuk bertindak.

Segera manfaatkan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG), lengkapi imunisasi anak, dan dukung upaya edukasi serta monitoring kesehatan menuju generasi Indonesia bebas hepatitis.

TERKAIT
- Advertisment -