Bantentv.com – Kasus kopi sianida yang menewaskan Mirna Salihin heboh kembali. Setelah film dokumenter Netflix berjudul Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso rilis. Dokumenter ini menceritakan tentang kasus Mirna Salim yang meninggal usai meminum kopi di salah satu gerai kopi terkenal di Jakara Pusat bersama sahabatnya Jessica Kumala Wongso.
Sepertinya, racun sianida sudah terdengar tidak asing bagi kebanyakan orang akibat kasus tersebut, terlebih beberapa kasus kriminal tentang keracunan yang berakhir dengan kematian. Sianida adalah bahan kimia yang bekerja cepat dan sangat mematikan bila masuk ke dalam tubuh.
Sianida sebenarnya mengacu pada bahan kimia dengan kandungan ikatan karbon nitrogen (CN). Racun sianida terdiri dalam beberapa macam bentuk, ada yang berbentuk padat, cair, atau gas. Ada hidrogen sianida (HCN), ada sianogen klorida (CNCI), ada natrium sianida (NaCN), dan potasium sianida (KCN).
Berikut merupakan fakta-fakta menarik tentang sianida:
- Sianida dalam bentuk gas biasanya tidak memiliki warna, tetapi memiliki aroma yang tidak terlalu khas, seperti bau biji almond. Jadi zat ini sulit terdeteksi lewat makanan.
- Sianida adalah zat beracun yang dapat menyebabkan kematian pada sel-sel tubuh ketika tertelan oleh tubuh dalam jumlah yang banyak. Orang yang mengalami keracunan sianida biasanya akan mengalami pusing, kejang, mulut berbusa, muntah-muntah, kesulitan bernafas hingga mengalami kematian.
- Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), seorang yang keracunan sianida akan menunjukan gejala hanya dalam hitungan menit dan dapat menyebabkan efek kesehatan lain seperti, penurunan kesadaran, tekanan darah rendah, cedera paru-paru, denyut jantung lambat.
- Dilihat dari sejarah, hidrogen sianida digunakan untuk senjata kimia, mulai dari pembunuhan massal hingga senjata perang. Namun, saat ini senyawa dengan kandungan sianida digunakan sebagai pestisida dan fumigan, plastik, pelapisan listrik, pengembangan foto, dan pertambangan.
- Umumnya, sumber paparan sianida berasal dari makanan, rokok, polusi, hingga ruangan dengan ventilasi buruk. Namun dalam kehidupan sehari-hari ada beberapa makanan yang mengandung sianida alami contohnya, biji dari beberapa jenis buah, seperti apel, aprikot dan almond. Meskipun jumlah sianida dalam biji-bijian ini biasanya rendah, mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan dapat berpotensi berbahaya. Contoh selanjutnya adalah singkong, singkong mentah mengandung glukosida sianogenik, yang dapat menghasilkan sianida saat dicerna. Oleh karena itu, pengolahan dan memasak singkong dengan benar sangat penting.
- Sianida dalam jumlah sedikit dapat bergabung den gan bahan kimia lain untuk membentuk vitamin B12 yang membantu menjaga kesehatan saraf dan sel darah merah.(clayrine/red)