Cilegon, Bantentv.com – Program sekolah rakyat yang digagas pemerintah pusat kembali menjadi sorotan setelah satu peserta asal Kota Cilegon memutuskan untuk mengundurkan diri.
Informasi tersebut disampaikan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cilegon, yang memastikan bahwa seorang siswa telah memilih keluar dari program itu.
Program sekolah rakyat sendiri merupakan salah satu inisiatif Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang bertujuan memutus mata rantai kemiskinan melalui akses pendidikan yang lebih merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Plt Kabid Pemberdayaan Sosial pada Dinsos Kota Cilegon, Hadi Haryadi, mengonfirmasi bahwa satu peserta dari total 17 orang yang awalnya dikirim telah mengundurkan diri.
“Kota Cilegon ini awalnya mengirimkan 17 orang, tapi berjalannya waktu ada 1 anak yang mengundurkan diri dari Sekolah Rakyat,” kata Hadi.
Ia menambahkan bahwa pihaknya tidak mengetahui secara pasti alasan siswa tersebut mundur. “Kalau alasan pasti kenapa mundurnya kami kurang tau, tapi ya karena berbagai macam alasan, salah satunya ga betah,” ungkapnya.
Siswa tersebut diketahui sudah keluar sejak satu bulan lalu dan telah kembali ke Kota Cilegon setelah administrasi pengunduran dirinya selesai diproses.
Baca Juga: Pemkot Serang Jemput Bola Isi Kuota Sekolah Rakyat
Menurut Hadi, siswa itu kini berencana melanjutkan pendidikan melalui jalur paket. “Yang mundur ini baru kelas 10, sekarang sekolah juga sudah ga menerima PPDB, jadi kata orang tuanya bakal masuk paket saja,” katanya.
Hadi menjelaskan bahwa orang tua siswa sebenarnya berharap anaknya dapat kembali mengikuti program sekolah rakyat.
Pihak Dinsos juga telah berupaya memberikan pendampingan dan membujuk yang bersangkutan agar melanjutkan pendidikan di program tersebut. Namun, keinginan itu tidak dapat terealisasi.
“Kami sudah membujuk kepada orang tua dan anaknya, ya orang tua maunya anaknya tetap lanjut sekolah tapi anaknya tetap ga mau. dari Kami ga bisa memaksakan juga pilihannya,” jelasnya.
Dengan keluarnya satu peserta, jumlah warga Cilegon yang masih mengikuti program sekolah rakyat kini tersisa 16 orang. “Ya sekarang tinggal 16 orang yang ikut Sekolah Rakyat, dari Cilegon juga ada yang menjadi ketua kelas,” ujarnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Kota Cilegon melalui Dinsos sebelumnya telah mengirimkan 17 peserta pada 15 Agustus 2025 lalu.