Pandeglang, Bantentv.com – Anggota Komisi X DPR RI, Adde Rosi Khoerunnisa, kembali menyoroti kondisi darurat pendidikan yang tengah melanda Kabupaten Pandeglang.
Ia menilai, berbagai persoalan klasik seperti rusaknya fasilitas sekolah dan tingginya angka anak putus sekolah menjadi tanda serius bagi masa depan generasi muda di daerah tersebut.
Dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR yang digelar di PKPRI Pandeglang pada Jumat lalu, Adde Rosi, yang akrab disapa Aci, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi dunia pendidikan di daerah pemilihannya.
Ia menegaskan bahwa darurat pendidikan di Pandeglang bukan sekadar isu, melainkan fakta yang terlihat jelas dari banyaknya sekolah rusak dan minimnya fasilitas penunjang belajar.
“Belasan ribu anak yang putus sekolah, angka literasi masih kecil dan masih banyak fasilitas sekolah yang harus diperbaiki di Pandeglang. Oleh karena itu, ini menjadi komitmen saya untuk memberikan kontribusi kepada Banten khususnya untuk pendidikan,” ujar Adde Rosi.
Baca Juga: Adde Rosi Soroti Infrastruktur Pendidikan Rusak di Kabupaten Lebak
Politisi Partai Golkar itu juga menyoroti munculnya sejumlah sekolah dasar negeri di Pandeglang yang mengalami krisis murid.
Selain itu, data menunjukkan masih ada belasan ribu anak di kabupaten tersebut yang tidak melanjutkan pendidikan formal karena faktor ekonomi dan keterbatasan akses.
Kondisi ini, menurutnya, memperkuat bahwa Pandeglang sedang berada dalam situasi darurat pendidikan yang harus segera diatasi.
Adde Rosi meminta pemerintah daerah agar lebih proaktif dalam menangani kasus Anak Putus Sekolah (APS) dan segera melakukan revitalisasi terhadap sekolah-sekolah yang rusak.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk memperbaiki sistem pendidikan agar setiap anak mendapatkan hak belajar yang layak.
Sebagai langkah nyata, Aci menyampaikan bahwa dirinya terus berupaya menyalurkan bantuan melalui program Indonesia Pintar (PIP) lewat jalur aspirasinya kepada ribuan siswa di Pandeglang, termasuk Kartu Indonesia Pintar untuk mahasiswa.
Ia berharap bantuan ini dapat meringankan beban ekonomi keluarga dan menjadi penyemangat bagi anak-anak untuk tetap bersekolah.
Menurutnya, solusi konkret seperti ini merupakan bagian dari komitmen untuk menekan angka putus sekolah dan keluar dari kondisi darurat pendidikan yang masih menghantui wilayah Pandeglang hingga kini.