Selasa, September 9, 2025
BerandaBeritaInternasionalDinilai Lamban Tangani Banjir, Raja Felipe dan Ratu Letizia Dilempari Telur hingga...

Dinilai Lamban Tangani Banjir, Raja Felipe dan Ratu Letizia Dilempari Telur hingga Lumpur oleh Warga Valencia

Saluran WhatsApp

Bantentv.comRaja Felipe dan Ratu Spanyol Letizia menghadapi kemarahan warga saat meninjau banjir bandang di Kota Valencia. Warga melempar telur, lumpur, dan meneriaki keduanya dengan sebutan “pembunuh” karena menilai penanganan bencana terlalu lamban.

Warga Tuding Pemerintah Lamban Tangani Banjir

Kunjungan kerajaan berlangsung di wilayah Pairporta, daerah yang terdampak paling parah. Warga menuding pemerintah tidak segera bertindak sehingga banjir menewaskan lebih dari 214 orang. Hujan deras pada 29 Oktober membuat sungai-sungai meluap dan menyebabkan banjir besar di Valencia.

Tak hanya raja dan ratu, Perdana Menteri Pedro Sanchez dan Gubernur Valencia Carlos Mazon juga menerima lemparan dan hinaan saat berjalan kaki meninjau lokasi bencana.

Baca Juga: Gubernur Banten Tinjau Huntara Korban Banjir Bandang 2020 di Lebak

Polisi Berjuang Lindungi Raja dan Ratu

Situasi semakin tegang. Polisi dan pengawal kerajaan berjuang membentuk barisan pelindung di sekitar Raja Felipe dan Ratu Letizia. Massa yang marah terus mencoba mendekat.

Di tengah kekacauan, Raja Felipe tetap tenang. Ia menurunkan payungnya dan mendengarkan langsung keluhan warga. Ratu Letizia berbicara dengan warga meski tampak terguncang dan memegangi kepalanya.

Sementara itu, Perdana Menteri Pedro Sanchez dan Gubernur Mazon memilih pergi lebih awal mengikuti protokol keamanan. Raja Felipe justru bersikeras bertahan meski situasi semakin kacau.

Aksi Raja dan Ratu Tuai Sorotan

Keberanian Raja Felipe dan Ratu Letizia menghadapi kemarahan warga secara langsung menarik perhatian publik. Banyak pihak menilai tindakan tersebut menunjukkan kesungguhan keduanya untuk mendengar suara masyarakat.

Banjir bandang di Spanyol menelan korban jiwa dalam jumlah besar. Proses evakuasi masih berlangsung dan jumlah korban diperkirakan terus bertambah. (erina/red)

TERKAIT
- Advertisment -