Tangerang, Bantentv.com – Aksi saling desak dan dorong antara sejumlah emak-emak terjadi di sebuah loket pembelian telur pecah, di kandang ayam di Kawasan Cisauk, Kabupaten Tangerang.
Para emak-emak ini sudah datang di area kandang ayam sejak pagi hari. Kedatangan emak-emak dan para pedagang cilok di kandang ayam bertelur untuk mendapatkan telur afkiran atau telur retak dan pecah yang tidak dijual ke pasaran oleh peternak ayam bertelur.
Bahkan warga yang takut kehabisan rela membeli telur pecah yang dijual per kantong plastic dan tetap diborong warga.
Di sentra kandang ayam bertelur ini, harga telur retak dijual dengan harga Rp24.000 perkilogramnya, dan telur pecah satu kantong plastik dijual seharga Rp15.000, sedangkan telur dalam kondisi baik di pasaran dijual dengan harga Rp30.000 hingga Rp33.000 perkilogramnya.
Yayat, seorang warga mengatakan, terpaksa membeli telur yang retak karena harga di pasaran sangat mahal mencapai Rp32.000 perkilogramnya, sedangkan jika membeli telur retak dijual murah Rp24.000 perkilogram.
“Iya terpaksa membeli telur pecah di sini karena harga telur yang di pasaran mahal banget Rp32.000 perkilonya. Kalo beli telur retak kan murah cuman Rp24.000 perkilo,” ujar Yayat.
Rind, seorang warga lainnya mengatakan membeli telur retak dengan mengantre cukup panjang. “Beli telur retak aja ini kudu antre, padahal barangnya afrikan tapi banyak peminatnya dan harganya juga masih terjangkau kualitasnya juga masih bagus,” kata Rindi.
Warga berharap pada bulan suci Ramadan yang tinggal menghitung hari, pemerintah bisa mengendalikan harga telur dan komodistas sembako lainnya seperti beras dan daging sapi serta ayam potong yang ikut mengalami kenaikan harga.(red)