Kamis, Juli 10, 2025
BerandaBeritaFinalis Miss Indonesia 2025 Asal Papua Pegunungan Dipulangkan Usai Dituding Pro Israel

Finalis Miss Indonesia 2025 Asal Papua Pegunungan Dipulangkan Usai Dituding Pro Israel

Bantentv.com – Ajang Miss Indonesia 2025 diwarnai dengan kontroversi yang cukup menyita perhatian publik.

Salah satu finalis yang mewakili Papua Pegunungan, Merinfe Kogoya, dikabarkan dipulangkan dari masa karantina setelah jejak digital yang diduga menunjukkan dukungan terhadap Israel mencuat ke permukaan.

Peristiwa ini terjadi pada Kamis malam, 26 Juni 2025, saat pihak penyelenggara Miss Indonesia mengambil keputusan untuk mengeluarkan Merinfe dari karantina dan membatalkan keikutsertaannya sebagai peserta.

Keputusan ini diduga terkait dengan beredarnya rekaman video dan cuplikan gambar yang menunjukkan Merinfe Kogoya mengibarkan bendera Israel dalam sebuah acara yang berlangsung di wilayah Papua.

Jejak digital yang beredar luas di media sosial itu segera memicu perdebatan dan protes dari masyarakat, terutama para warganet Indonesia yang sangat sensitif terhadap isu Palestina dan Israel.

Baca juga: Grand Final SUCI 11: Siapa yang Akan Menjadi Raja Stand-Up?

Dalam situasi geopolitik saat ini, di mana konflik antara Israel dan Palestina terus berkecamuk dan menyita perhatian dunia, unggahan yang diduga mendukung Israel tentu menuai reaksi keras dari publik.

Walaupun hingga saat ini Merinfe belum memberikan klarifikasi resmi terkait kebenaran unggahan tersebut, gelombang protes yang muncul di media sosial membuat situasi menjadi semakin pelik.

Banyak pihak menilai unggahan itu sebagai tanda dukungan terhadap kebijakan Israel yang selama ini mendapat sorotan tajam dari komunitas internasional, termasuk Indonesia.

Sebagai negara yang secara tegas mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak segala bentuk penjajahan, Indonesia memiliki posisi diplomatik yang jelas terhadap isu ini.

Oleh karena itu, keterlibatan peserta ajang nasional seperti Miss Indonesia dalam tindakan yang dianggap bertentangan dengan prinsip politik luar negeri Indonesia tentu menjadi perhatian serius.

Miss Indonesia sendiri merupakan ajang kecantikan bergengsi yang telah melahirkan banyak perwakilan Indonesia di ajang internasional seperti Miss World.

Tahun ini, ajang tersebut diikuti oleh 38 finalis dari seluruh provinsi di Indonesia. Dengan dipulangkannya Merinfe Kogoya, maka tersisa 37 finalis yang akan melanjutkan karantina dan seleksi menuju malam final Miss Indonesia 2025.

Kejadian ini pun memicu perdebatan lebih luas di kalangan netizen, tidak hanya tentang sikap Merinfe, tetapi juga mengenai pentingnya seleksi dan pemantauan yang lebih ketat terhadap latar belakang serta aktivitas media sosial para kontestan.

Di era digital seperti saat ini, rekam jejak online menjadi sangat krusial, apalagi bagi figur publik atau perwakilan suatu daerah di ajang nasional.

Terlepas dari kontroversi yang terjadi, banyak pihak berharap agar peristiwa ini menjadi pelajaran penting, baik bagi penyelenggara maupun para peserta ajang serupa di masa mendatang.

Integritas dan tanggung jawab sosial menjadi aspek penting yang harus dijunjung tinggi, selain penampilan dan bakat.

Miss Indonesia 2025 sendiri dijadwalkan akan menggelar malam puncak pemilihan dalam waktu dekat.

Masyarakat kini menantikan siapa yang akan menggantikan posisi Merinfe untuk mewakili Papua Pegunungan, sekaligus menantikan penampilan terbaik dari 37 finalis lainnya yang tersisa.

Artikel ini ditulis oleh Lydia Khaerani/Magang, peserta program magang di Bantentv.com. Konten telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi.

TERKAIT