Serang, Bantentv.com – Permodalan Nasioal Mandiri (PNM) Serang terus berkomitmen menaikkan kelas para pelaku UMKM di wilayahnya. Kali ini, PNM Serang mengajak 1.000 ibu-ibu nasabah PNM Mekaar dalam pelatihan Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Mba Maya (Membina dan Memberdaya) di Serang, Provinsi Banten, mulai dari tanggal 8-15 Agustus dini hari.
Kegiatan ini dihadiri Pemimpin Cabang PNM Serang Nanang Komarudin dan Manager Regional Mekaar Yuli Hanawati, kegiatan ini berlangsung dengan lancar. Dalam kegiatan ini pula PNM Serang juga bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, dan menggandeng BRI sebagaimana sinergi kuat Holding Ultra Mikro yang terjalin sejak tahun 2021 akhir.
“Kegiatan Mba Maya ini selalu kami lakukan secara berkala di sebaran 62 kantor cabang PNM, 3.848 Kantor Layanan PNM Mekaar yang tersebar di 35 Provinsi. Terladang kami mengumpulkan para ketua kelompok nasabah, atau langsung dengan nasabahnya,” ungkap Nanang.
Bertemakan “Pencatatan Keuangan, Program Menabung, dan Digi Nasabah” merupakan langkah PNM dalam upaya digitalisasi pelaku usaha ultra mikro, terutama nasabah PNM. Memiliki latar belakang sebagai masyarakat prasejahtera, menjadikan sejahtera bagi PNM bukan sekedar pemberian modal finansial saja. Tetapi juga modal intelektual yang dapat nilainya akan lebih tinggi seiring berjalannya waktu. Riset yang dilakukan terhadap Nasabah PNM terlihat bahwa hanya 8-10% yang menggunakan Internet/Mobile Banking dan hanya 6% yang sudah berjualan di e-commerce (UGM, 2022). Terbentuklah Gap dalam mengikuti perkembangan pasar.
Perlahan tapi pasti, serta melalui pendampingan intensif, pelatihan literasi digital menjadi salah satu caranya. Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi gap tersebut. Mengundang berbagai narasumber, PNM berusaha menyesuaikan gaya pelatihan yang tepat bagi daya tangkap dan karakteristik para nasabah. Sebagai upaya transformasi digital, PNM juga memiliki PNM Digi Nasabah. Aplikasi ini menjadi platform untuk nasabah melakukan pinjaman ke PNM secara online, dan pembayaran lainnya seperti pembelian pulsa, listrik, wifi, dan lain sebagainya.
“Tugas kami masih panjang dalam mengawal ibu-ibu ini go-digital, tetapi potensi dan kemauan mereka ini yang semakin membuat kami optimis. Tidak sedikit kelompok yang sudah mulai berdagang dari WA. Walaupun belum secanggih e-commerce seperti nasabah kami yang ada di perkotaan, tetapi setidaknya ibu-ibu sudah tersentuh penggunaan teknologi dalam kegiatan dagangnya,” kata Nanang.