Lebak, Bantentv.com – Dampak musim kemarau yang terjadi sejak Juli 2024 menyebabkan sejumlah warga di Kabupaten Lebak mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Guna mencukupi kebutuhan sehari-hari, warga terpaksa berjalan kaki sejauh 1 kilometer.
Seperti di Kampung Cidokdok, Desa Prabu Gantungan, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak yang mengalami krisis air bersih saat musim kemarau tiba.
Guna mencukupi kebutuhan sehari-hari warga rela berjalan kaki sejauh 1 kilometer menuju ke lokasi dengan menyusuri jalanan setapak dan melewati perkebunan karet demi mendapatkan air bersih yang berada di sisi sawah.
Dengan membawa ember dan jerigen, mereka berbondong- bondong dan saling bergantian untuk mengambil air. Air resapan dari hasil pemanfaatan tumbuhan ini diambil secara perlahan agar tidak membuat air menjadi keruh. Bahkan tak jarang meraka rela antre sejak pagi buta demi mendapatkan air bersih guna mencukupi kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, mandi, hingga mencuci.
Terkadang mereka berhenti di tengah perjalanan sekedar untuk beristirahat guna menghilangkan rasa lelah.
Menurut Euis salah seorang warga, kondisi ini sudah terjadi sejak dua bulan lalu lantaran sumur di tempat mereka mengering sehingga mereka terpaksa mengkonsumsi air yang berada di sisi sawah.
“Sudah dua bulan sumur kering, jadi kita terpaksa mengkonsumsi air yang ada di sisi sawah,” ujar Euis.
Bahkan sejak pagi hari warga antre untuk mendapatkan air. Warga berharap pemerintah dapat segera memberikan solusi agar warga tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih.
“Harus ada solusi dari pemerintah,” lanjut warga.
Sementara Ketua RT setempat, Jaenudin mengungkapkan untuk memenuhi kebutuhan mencuci serta memasak, warga terpaksa mencari air bersih hingga ke sisi sawah dengan jarak 1 kilometer. Lantaran sumur ini satu-satunya sumber mata air yang berada di wilayah mereka.
“Sumur ini satu-satunya sumber air di sekitar kita,” ungkap Jaenudin.
Warga berharap kepada pemerintah meminta ada bantuan air bersih untuk keperluan sehari –hari. (nano/red)
