Bantentv.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara resmi memberikan persetujuan untuk pelaksanaan uji klinis fase 3 vaksin Tuberkulosis (TBC) yang dikembangkan oleh Bill Gates melalui Bill & Melinda Gates Foundation.
Keputusan tersebut diumumkan langsung oleh Kepala BPOM, Taruna Ikrar, usai menerima kunjungan dari Senior Advisor Gates Foundation, Rayasam Prasad, di Jakarta.
Sebelum memberikan izin, BPOM melakukan evaluasi ilmiah yang ketat dan mendalam dengan melibatkan lembaga independen, yakni Komite Nasional Evaluasi Obat. Tim ini terdiri dari para profesor ahli yang berasal dari universitas ternama seperti Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Baca juga: Bill Gates Temui Prabowo di Istana, Apresiasi Program MBG
“BPOM telah memutuskan memberikan approval terhadap uji klinik fase 3 ini. Tim independen mengawasi secara saksama bagaimana hasil uji pre-klinik, bagaimana hasil uji klinik fase 1 dan bagaimana uji klinik fase 2. Mereka menyatakan vaksin ini memenuhi unsur etik, saintifik dan keamanan,” ucap Taruna Ikrar.
Uji klinis fase 3 ini bertujuan untuk mengukur efektivitas vaksin dalam mencegah penyakit TBC. Diharapkan, vaksin tersebut dapat menunjukkan efikasi lebih dari 50 persen. Meskipun vaksin ini dinyatakan memiliki tingkat keamanan yang tinggi berdasarkan hasil uji sebelumnya, efektivitas atau khasiatnya masih perlu dibuktikan melalui uji tahap lanjut.
“Intinya vaksin ini memiliki tingkat keamanan yang tinggi tapi belum tahu efikasinya, khasiatnya, makanya perlu dilakukan uji klinis fase 3,” kata Taruna.
Lebih lanjut, Taruna menjelaskan bahwa tahap-tahap awal uji klinis sebelumnya telah dilakukan di negara-negara maju, termasuk Swiss.
“Uji klinik fase 1 bukan di negara seperti kita, di negara Eropa, di Swiss, itu negara maju. Uji (fase) tiga sudah melalui proses yang panjang, maka efek samping yang dikhawatirkan saya kira bisa ditolerir,” ungkapnya.
Menurut Kepala BPOM, efek samping yang mungkin timbul dari uji klinis fase 3 ini bersifat ringan dan tidak membahayakan jiwa. Efek yang paling umum diperkirakan hanyalah demam ringan.
Siti Anisatusshalihah