Bantentv.com – Setiap memperingati hari besar Maulid Nabi Muhammad SAW pada bulan Rabiul Awal, beberapa daerah di Banten khususnya Kota dan Kabupaten Serang menggelar tradisi atau kebiasaan turun temurun yang disebut panjang mulud. Ada yang menyebutnya juga sebagai ngeropok. Arti dari Ngeropok itu sendiri dapat diterjemahkan sebagai “Ngeriung” (kumpul-kumpul), atau juga ada yang menerjemahkan sebagai ajang rebutan dari “Panjang Mulud” itu sendiri. Dalam peringatan hari besar tersebut antusias masyarakat meningkat.
Peningkatan antusias masyarakat itu disebabkan juga oleh adanya rangkaian acara kemeriahan panjang mulud. Rangkaian acara tersebut antara lain, warga melakukan acara ngeriung ‘makan bersama’ dan ceramah maulid yang dimulai setelah shalat magrib. Esok harinya, pelaksanaan Ngarak (Panjang Mulud) dimulai. Pelaksanaan diawali dengan doa bersama yang dipimpin kyai atau ustad setempat. Dalam sesi doa bersama diselipkan sesi hadhoroh, yaitu doa yang dipanjatkan untuk keluarga yang sudah meninggal.
Biasanya masyarakat beramai-ramai membuat kreasi hiasan yang disebut panjang. Hiasan tersebut dipenuhi oleh berbagai macam makanan, kebutuhan pokok rumah tangga hingga aneka barang-barang yang bermanfaat. Bentuk Panjang ini bisa beraneka ragam, antara lain perahu, pesawat, mobil, dan rumah. Setelah itu kemudian panjang mulud ini dibawa mengelilingi kampung, kota, dan kabupaten setempat, pawai ini akan berakhir di titik kumpul yang memiliki halaman luas, seperti area lapangan luas atau masjid.
Namun, kini ada juga metode ngeropok yang sudah menggunakan kupon, sehingga masyarakat dapat antri sehingga pembagian panjang mulud akan lebih merata serta tidak akan terjadi kericuhan karena berebut hadiah yang disediakan.
Banyak masyarakat Banten yang pasti akan berpartisipasi memeriahkan acara Maulid Nabi yang jatuh pada hari Jumat, 28 September 2023 mendatang.(clayrine/red)