Bantentv.com – Meningkatnya ancaman polusi mikroplastik di lautan sehingga mengganggu keberlangsungan ekosistem laut dan kesehatan manusia, para peneliti asal Inggris telah mengembangkan sebuah teknologi inovatif berupa robot berbentuk ikan yang mampu membersihkan plastik mikro di lautan sekaligus menghasilkan energi listrik dari plastik yang dikumpulkannya sehingga robot ini tidak memerlukan baterai.
Robot ikan ini telah di lepas dari pantai Inggris selatan buatan para ilmuwan asal University of Surrey.
Robot ikan ini didesain menyerupai bentuk dan gerakan ikan asli, sehingga dapat berenang secara lincah dan mencapai sudut-sudut laut yang sulit dijangkau oleh manusia ataupun alat konvensional.
Berbahan lembut dan mudah terurai secara alami sehingga tidak berbahaya bagi kehidupan ekosistem laut.
Robot ini tidak memerlukan baterai untuk tenaganya, melainkan memberi tenaga dari hasil cernaan benda atau plastik yang telah dimakan.
Plastik yang sudah ada dalam tubuhnya selanjutnya akan di kompresi dan melewati berbagai proses sehingga dapat menghasilkan listrik bertegangan rendah, penggerak sistem internalnya. Semakin banyak plastik yang dimakan, makan akan semakin besar pula tegangan listrik yang dihasilkan.
Dilengkapi juga dengan sistem penyaringan khusus, agar dapat menangkap partikel mikroplastik yang tersebar di perairan laut.
Selain itu, robot ikan ini juga mampu menghindar dari sesuatu yang ada di sekelilingnya, dapat bergerak tanpa suara, serta muncul ke permukaan laut secara otomatis jika tempat penampungan dalam tubuhnya sudah penuh.
Setelah diawasi selama 12 jam, robot ikan ini dapat mengumpulkan lebih dari 2 kg mikroplastik sehingga sangat memungkinkan untuk menjaga alam khususnya laut di masa depan.
Mikroplastik di Laut Menjadi Isu Global
Para ilmuwan lain dari berbagai negara seperti asal china dan korea menganggap isu ini sebagai permasalahan global sehingga memerlukan solusi yang sama luasnya.
Para ilmuwan itu melakukan penelitian di Sinchuan University, Tiongkok dengan mendalami inovasi yang serupa. Para ilmuwan ini membuat ikan robotik yang kecil sebesar 13 mm dengan tubuh yang juga lembut serta dapat menyembuhkan diri sendiri.
Perbedaan antara kedua ikan robotic ini terletak pada proses pencernaannya. Ikan robotic asal china ini dapat menyerap mikroplastik menggunakan interaksi elektrostatik yang sangat kuat sehingga dapat menempel pada partikel saat berenang.
Ketika rusak, ikan versi ini dapat menyembuhkan dirinya sendiri hingga 89% lebih efisien, sehgingga dapat melanjutkan pekerjaannya dengan ketahanan tubuh yang kuat.
Apa Kendalanya?
Diluar segala keunggulannya, inovasi ikan robot yang dibuat masih dalam tahap awal. Bahkan robot ikan asal inggris yang menjadi versi tercanggih pun baru memulai penerapannya di dunia nyata.
Inilah kendala-kendala yang dihadapi oleh robot ikan
- Skala
Seperti yang kita ketahui lautan lebih luas daripada daratan, sehingga harus memerlukan banyak robot yang beroperasi ke seluruh penjuru lautan yang luas dan dinamis.
- Daya tahan
Air laut memiliki kadar garam yang sangat tinggi sehingga dapat menimbulkan korosi. Sementara itu, kehidupan laut sangat keras seperti ombak laut yang besar juga dapat merusak robot ikan ini.
- Faktor ekonomi
Jika berpikir secara realistis, biaya untuk membuat robot seperti ini memerlukan biaya yang sangat besar. Mulai dari merancang, menguji, menyebarkan, hingga memelihara armada drone bawah air tentunya memerlukan modal yang tidak sedikit.
- Teknologi untuk menangani gejala
Ikan robotic ini fungsinya hanya dapat membantu membersihkan mikroplastik yang sudah ada. Mereka tidak bisa menghentikan bahkan mengontrol jutaan ton sampah plastic lainnya yang akan datang mencemari lautan setiap tahunnya.
Konten telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi.