Bantentv.com – Harapan baru, penelitian dari sekelompok ilmuwan asal Jepang berhasil telah menemukan bagaimana cara untuk menghapus kromosom penyebab Down Syndrome. Ini merupakan suatu inovasi yang menjadi awal sejarah baru khususnya pada bidang kesehatan.
Dikutip dari media internasional, para ilmuwan asal Jepang ini berhasil mengembangkan metode mutakhir yang berpotensi mengubah masa depan penanganan kondisi genetik ini.
Apa Itu Down Syndrome?
Down syndrome adalah suatu kelainan genetik yang menyebabkan seorang anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan fisik maupun mental. Kelainan ini disebut juga dengan trisomi 21 karena pengidapnya memiliki kromosom berlebih (kromosom ke-21). Kelainan ini juga dapat berpotensi menyebabkan kecacatan pada anak.
Temuan-temuan dalam Penelitian
Mengutip dari jurnal internasional PNAS Nexus, ilmuwan Ryotaro Hashizume serta delapan rekan lainnya telah meneliti mengenai penghapusan kromoson ke-21 penyebab down syndrome.
Berdasarkan judulnya “Penyelamatan Trisomi melalui Pembelahan Kromosom Multipel Spesifik Alel Menggunakan CRISPR-Cas9 pada Sel Trisomi 21”.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui pendekatan AS CRISPR/Cas9 perbaikan kelainan kromosom pada sel trisomi 21 dilakukan pemindahan secara selektif, hasilnya membuktikan layak dan ampuh sebagai intervensi terapeutik untuk pengidap down syndrome.
Melalui teknik tersebut, mereka berhasil menghilangkan kromosom ekstra dari lini sel trisomi 21.
Sel-sel tersebut berasal dari sel punca pluripoten dan fibroblas kulit.
Dengan menggunakan teknik CRISPR/Cas9 ini, dapat memverifikasi dan menargetkan kromosom yang terduplikasi secara tepat. Hal ini dilakukan untuk memastikan setelah sel trisomi 21 dihilangkan, sel lainnya tetap bertahan dari satu salinan di setiap induk.
Dari penelitian ini juga menyarankan untuk penelitian selanjutnya agar lebih berfokus pada pembuktian penghapusan kromosom serta mengembangkan teknik yang digunakan.
Media internasional yang juga membahas ini, menyebutkan bahwa teknik penghilangan sel trisomi 21 belum dapat diterapkan pada manusia karena dapat mengubah kromosom yang ada.
Meskipun begitu, para peneliti yakin penelitian lanjutan dengan pendekatan yang serupa, dapat diterapkan pada neuron dan sel glia sehingga berpeluang sebagai pengobatan untuk pengidap down syndrome.
Penelitian ini menjadi pengantar pengembangan penelitian serupa secara lebih lanjut agar segera dapat membantu para pengidap down syndrome.
Konten telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi.