Senin, Juli 14, 2025
BerandaRagamFenomena Buck Moon Hiasi Langit Juli 2025, Ini Waktu Terbaik Menyaksikannya

Fenomena Buck Moon Hiasi Langit Juli 2025, Ini Waktu Terbaik Menyaksikannya

Bantentv.com – Pada bulan Juli 2025, langit malam akan kembali memukau dengan hadirnya fenomena Buck Moon. Puncak fase purnama terjadi Kamis, 10 Juli 2025 pukul 03.36 WIB, saat Bulan berjarak 390.730 km dari Bumi.

Dikutip dari situs Space, nama Buck Moon sendiri berasal dari waktu di Amerika Utara saat rusa jantan, yang dikenal sebagai bucks, mulai menumbuhkan tanduknya dan kadang disebut dengan ‘Thunder Moon’, yang mengacu pada badai musim panas dan sering melanda sebagian wilayah AS pada bulan Juli.

Tonggak bulan ini terjadi usai Bumi mencapai aphelion, menjadikannya purnama terjauh dari Matahari di tahun 2025.

Adapun Bulan purnama di bulan Juli ini akan terlihat sangat rendah di langit setelah Matahari terbenam.

Hal ini sebagian besar disebabkan oleh dekatnya dengan titik balik Matahari musim panas, saat Matahari berada pada titik tertinggi di langit siang hari, dan Bulan mengikuti jalur yang rendah di sepanjang malam.

Buck Moon juga dikenal sebagai Bulan Guntur, yang merujuk pada badai musim panas yang sering melanda sebagian AS pada Juli.

Menurut situs Almanac, Buck Moon merujuk pada masa tanduk rusa jantan tumbuh penuh setiap bulan Juli.

Rusa jantan melepaskan dan menumbuhkan tanduk setiap tahun, menghasilkan tanduk yang makin besar dan mencolok seiring waktu.

Fenomena Astronomi Unik Tahun Ini

Tahun 2025 istimewa karena Buck Moon muncul usai Bumi mencapai aphelion, titik terjauh orbitnya dari Matahari.

Ini menjadikan Buck Moon sebagai bulan purnama terjauh dari Matahari sepanjang tahun.

Selain itu, fenomena ini bertepatan dengan Major Lunar Standstill—kejadian langka yang terjadi setiap 18,6 tahun sekali.

Fenomena ini menyebabkan orbit Bulan tampak lebih miring dari biasanya, sehingga membuat Bulan terlihat sangat rendah atau sangat tinggi di langit tergantung musimnya.

Penampakan di Langit: Waktu Terbaik Menyaksikan Buck Moon

Menurut laman Space, waktu ideal untuk menikmati keindahan Buck Moon adalah pada beberapa jam setelah terbitnya Bulan pada 10 Juli 2025.

Saat itu, Bulan akan tampak lebih besar dari ukuran sebenarnya karena fenomena optik yang disebut Moon Illusion.

Warna Bulan pun akan terlihat keemasan atau kemerahan, akibat dari hamburan Rayleigh efek yang sama yang membuat langit senja tampak oranye kemerahan.

Cahaya Bulan yang harus menempuh jarak lebih jauh melalui atmosfer Bumi akan tersebar, menghasilkan rona yang lebih hangat.

Jangkauan Global: Di Mana Saja Buck Moon Terlihat?

Buck Moon dapat disaksikan tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga dari berbagai belahan dunia, termasuk di India pada pukul 19.42 waktu setempat, Eropa menjelang tengah malam waktu lokal, Amerika Utara dengan nama lokal Buck Moon atau Thunder Moon.

Pemandangan ini akan semakin menakjubkan karena terjadi berdekatan dengan konjungsi beberapa planet, memberikan panorama astronomi langka di langit malam.

Sebagai perbandingan, jarak Bumi – Bulan saat fase purnama Apogee 13 April 2025 adalah 406.006 km. Lalu, jarak Bumi – Bulan saat fase purnama Perige 5 November 2025 adalah 356.980 km.

Editor: AF Setiawan

TERKAIT