Bantentv.com – Ramainya pemberitaan tentang pemerintah pusat menerapkan efisiensi anggaran di beberapa lembaga menjadi viral di media sosial, tak terkecuali anggaran untuk pendidikan 2025 yang juga diduga terkena imbas efisiensi anggaran.
Keresahan tersebut mencuat di media sosial khususnya X, yang ramai menggunakan tagar #savekipkuliah yang bersamaan dengan trendingnya tagar #peringatandarurat pada Kamis, 13 Februari 2025. Banyak warganet khawatir efisiensi anggaran tersebut akan berdampak pada program Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Tercatat lebih dari seratusan ribu tweet menggunakan #savekipkuliah sebagai bentuk kritikan warganet atas efisiensi anggaran pendidikan tersebut. Adapun yang menjadi keresahan netizen dan ramai diperbincangkan adalah karena KIP-Kuliah dan beberapa program beasiswa pemerintah akan terkena imbas efisiensi anggaran tersebut.
Dalam media sosial X, juga terpampang gambar Peringatan Darurat untuk tagar #savekipkuliah. Di sana juga terlampir rincian yang diduga jumlah dari efisiensi anggaran pendidikan. Untuk KIP-K, misalnya disebut Pagu awal adalah Rp14.698.109.745.000, diefisiensi Rp1.310.849.475.000.
Imbasnya disebutkan, masyarakat penerima KIP sebanyak 663.821 dan 844.174 mahasiswa on going tidak dapat dibayarkan pada tahun 2025. Selanjutnya, Beasiswa Pendidikan Indonesia dengan Pagu awal Rp194.709.094.000 diefisiensi Rp19.470.909.000 (10 persen).
Disebutkan, bahwa penerima BIP sebanyak 12 orang BPI LN program S3 perguruan tinggi akademik dari total 33 orang, terancam tidak dapat dibayarkan dan berpotensi terlantar di luar negeri.
Kemudian, Beasiswa ADIK Pagu awal Rp213.730.320.000 diefisiensi Rp21.373.032.000. Sehingga berimbas pada target 27.522 mahasiswa yang berasal dari wilayah 3T dan orang asli Papua (OAP) bakal berkurang, maka akan menurunkan akses pendidikan tinggi bagi penduduk yang berada di wiayah 3T dan OAP.
Hingga saat ini tagar #savekipkuliah pun masih trending di X. Netizen berharap pemerintah membatalkan rencana efisiensi anggaran pendidikan tersebut.
Editor: Lilik HN