Cilegon, Bantentv.com – Pasca insiden bocornya produksi gas kimia senyawa hidrokarbon dari cerobong milik PT Chandra Asri Pasific. Pemerintah Kota Cilegon melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) langsung melakukan pemasangan alat pemantauan udara di tiga titik wilayah yang terdampak paparan zat kimia melalui polusi udara pada pabrik kimia yang berada di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon.
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengatakan, pemasangan alat pemantauan udara ini ditempatkan di PT Chandra Asri Pasific, kemudian di Lingkungan Warung Kara, Kelurahan Kepuh dan di Lingkungan Dermaga Malang, Kelurahan Gerem.
Selanjutnya dari hasil pengujian melalui parameter gas, bocornya asap kimia dari cerobong yang terhirup oleh masyarakat masih di bawah baku mutu dengan hasil pengujian laboratorium yang dapat dipertanggungjawabkan.
“Hasil pengujiannya masih di bawah baku mutu dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian.
Direktur Legal External Affairs & Circular Economy PT Chandra Asri Pasific, Edi Rivai menjelaskan saat ini kondisi perusahaan PT CAP masih dalam keadaan shutdown atau berhenti operasional produksi di titik bocornya kimia dari cerobong tersebut.
“Saat ini Chandra Asri masih shutdown,” ungkap Direktur Legal External Affairs & Circular Economy PT Chandra Asri Pasific, Edi Rivai.
Sementara itu, dari insiden bocornya zat kimia tersebut asap menyebar hingga radius lima belas kilometer sehingga ratusan warga terpapar dan membuat mereka mengalami pusing hingga mual-mual.
Pemkot cilegon pun mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker ketika beraktivitas di luar ruangan.(aliyandra/red)