Kamis, Juli 10, 2025
BerandaRagamTeknologiSeruan Gen Z Beralih Ke Blackberry, Begini Alasannya!

Seruan Gen Z Beralih Ke Blackberry, Begini Alasannya!

Bantentv.com – Seruan Gen Z Beralih ke Blackberry kini mulai terdengar di berbagai platform media sosial. Ponsel Blackberry yang sempat berjaya di awal tahun 2000-an, kembali mencuri perhatian generasi muda.

Gen Z mulai memburu Blackberry di tengah dominasi smartphone layar sentuh seperti Android dan iPhone, karena mereka tertarik pada tampilan retro, keyboard fisik yang ikonik, dan aura nostalgia yang unik dan berbeda.

Tagar #blackberry di TikTok sudah digunakan lebih dari 127 ribu kali oleh para pengguna, terutama Gen Z.

Mereka memamerkan Blackberry, baik hasil beli dari e-commerce maupun BB lawas peninggalan orang tua.

Lantas, apa penyebab Gen Z kini lebih memilih memakai Blackberry daripada Android atau iPhone?

Baca juga: Blackberry Siap Mengguncang Pasar Smartphone Lagi

Melansir dari The New York Post, Kamis 12 Juni 2025, sebagian Gen Z mengaku sudah lelah menggunakan smartphone. Selain itu, mereka menilai harga Blackberry jauh lebih murah dibanding iPhone baru.

“Saya sudah muak dengan Apple, saya rela menyerahkan hampir segalanya demi sebuah Blackberry!” tulis salah seorang pengguna.

Selain itu, bagi kebanyakan Gen Z, gerakan anti-smartphone yang semakin berkembang juga merupakan salah satu cara untuk bisa lebih terhubung dengan orang-orang terkasih mereka di dunia nyata. Mereka juga kini lebih sadar dalam mengonsumsi konten.

“Smartphone bukan lagi sumber kesenangan,” kata Pascal Forget, kolumnis teknologi di Montreal, kepada CBC News.

“Dulu menyenangkan, tapi sekarang orang kecanduan, jadi mereka ingin kembali ke masa-masa sederhana dengan menggunakan perangkat yang lebih sederhana,” lanjutnya.

Sudah Bosan dengan Smartphone

Meskipun mereka tumbuh besar di era digital, Gen Z, dan bahkan anggota Generasi Alpha yang lebih tua, mulai menyadari bahwa saat ini orang sudah terlalu kecanduan ponsel mereka.

Studi Pew Research Center tahun 2024 menemukan hampir setengah remaja saat ini mengaku online hampir terus-menerus.

Angka ini meningkat tajam dibanding sepuluh tahun lalu, saat hanya 24 persen remaja mengatakan hal yang sama.

Beberapa bahkan melaporkan merasakan getaran palsu dari notifikasi smartphone, dan yang lain mengatakan bahwa menekan tombol ‘on’ kini tak ubahnya refleks.

“Ini pada dasarnya menciptakan pola di mana saya merasa cemas, lalu saya membuka smartphone saya, dan kemudian saya membenci diri sendiri karena membuka smartphone, yang membuat saya lebih cemas,” kata Charlie Fisher, seorang mahasiswa berusia 20 tahun, kepada USA Today.

Dalam menjalani detoks digitalnya, Fisher mengganti iPhone-nya dengan ponsel lipat, dan menurutnya, dia tidak pernah menyesalinya sejak saat itu.

“Saya melihat segala sesuatu seperti saat saya masih kecil,” lanjut Fisher, menjelaskan gaya hidup barunya tanpa ponsel.

“Anda benar-benar melihat segala sesuatu sebagaimana adanya di dunia nyata, dan emosi Anda benar-benar terikat pada itu.”

Banyak netizen mengaku sudah bosan dengan smartphone yang mereka miliki saat ini.

“Saya sudah muak dengan Apple, saya rela menyerahkan hampir segalanya demi sebuah Blackberry!” tulis seorang pengguna.

Netizen lainnya juga berbagi cara bagaimana mereka mencari Blackberry lawas di situs seperti Facebook Marketplace, eBay, dan Back Market untuk mencari ponsel lawas ini untuk menggantikan smartphone mereka.

Harga Blackberry Lebih Murah

Generasi muda memilih Blackberry sebagai alternatif yang jelas, terutama jika dibandingkan dengan harga iPhone baru yang kini bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Selain itu, bagi kebanyakan orang, gerakan anti-smartphone yang semakin berkembang juga merupakan cara untuk benar-benar merangkul dunia offline dan lebih sadar dalam mengonsumsi konten.

Kendati begitu, menggunakan ponsel lawas tersebut bukan tanpa risiko. Pihak Blackberry secara resmi menghentikan sistem operasinya pada 4 Januari 2022.

Artinya, Blakcberry sudah menghentikan sejumlah layanan utamanya, termasuk semua layanan untuk ponsel.

Blackberry gagal mengantisipasi kehadiran dan kemajuan pesat perangkat iPhone dan Android, sehingga mereka kesulitan bersaing di pasar saat ini.

Editor: AF Setiawan

TERKAIT