Senin, Juli 14, 2025
BerandaInHouseFeatureTradisi Unik Menyambut Ramadan di Sejumlah Daerah di Indonesia

Tradisi Unik Menyambut Ramadan di Sejumlah Daerah di Indonesia

Bantentv.com – Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, Indonesia memiliki beragam tradisi unik dalam menyambut Ramadan. Tradisi tersebut merupakan bentuk kesiapan diri dalam menghadapi bulan suci dan mencerminkan kekayaan budaya yang terus dijaga.

Setiap tradisi juga memiliki makna mendalam, baik sebagai ungkapan syukur maupun persiapan spiritual. Selain memperkaya khazanah Indonesia, tradisi ini juga memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat.

Berikut beberapa tradisi khas dan unik dari berbagai wilayah di Indonesia dalam menyambut bulan Ramadan.

  1. Munggahan (Jawa Barat)

Tradisi “Munggahan” atau yang berarti naik ke tempat lebih tinggi dalam masyarakat Jawa khususnya Jawa Barat, memiliki makna sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah dalam mempersiapkan diri untuk meningkatkan kualitas ibadah saat ramadan.

Kegiatan ini juga menjadi momen penting sebelum memasuki Ramadan. Biasanya dilakukan dengan berkumpul bersama keluarga dan kerabat untuk makan bersama, berdoa, serta saling bermaafan. Tujuannya adalah mempererat silaturahmi dan mempersiapkan diri secara spiritual sebelum menjalankan ibadah puasa.

  1. Nyorog (Jakarta)

Jakarta memiliki tradisi “Nyorog” yang dilakukan menjelang Ramadan. Tradisi ini masyarakat Betawi ini melibatkan pemberian bingkisan berupa bahan makanan seperti daging kerbau, ikan bandeng, atau sembako kepada anggota keluarga yang lebih tua atau kerabat dekat. Nyorog bertujuan untuk mengingatkan akan datangnya bulan suci sekaligus mempererat hubungan kekeluargaan.

  1. Meugang (Aceh)

Di Aceh, tradisi “Meugang” rutin dilaksanakan tiap tahunnya, sehari sebelum Ramadan. Masyarakat akan membeli daging sapi atau kerbau untuk dimasak dan dinikmati bersama keluarga, tetangga, serta kaum dhuafa. Tradisi ini telah ada sejak masa Kesultanan Aceh dan menjadi simbol rasa syukur serta kebersamaan menjelang bulan puasa.

  1. Balimau (Sumatera Barat)

Tradisi yang dilakukan menjelang bulan puasa lainnya, ada pada masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat yang menyambut Ramadan dengan tradisi “Balimau”. Balimau merupakan tradisi mandi menggunakan air yang dicampur dengan jeruk nipis atau limau. Kegiatan ini melambangkan penyucian diri, baik secara lahir maupun batin sebelum memasuki bulan suci. Biasanya, Balimau dilakukan di sungai atau pemandian umum dengan suasana penuh kebersamaan.

  1. Padusan (Jawa Tengah dan Yogyakarta)

Tradisi unik lainnya ada Padusan yang berasal dari kata “adus” yang berarti mandi. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta dengan mandi atau berendam di sumber mata air, sumur, atau pemandian umum. Tujuannya adalah untuk membersihkan diri secara fisik dan spiritual sebagai persiapan menyambut Ramadhan nanti.

  1. Megibung (Bali)

Umat Muslim di Bali juga memiliki tradisi yang cukup unik, yakni melaksanakan tradisi “Megibung” sebelum Ramadhan. Tradisi ini adalah kegiatan memasak dan makan bersama dalam satu wadah besar yang disebut “gibungan”. Tradisi tersebut mencerminkan kebersamaan dan egalitarianisme, di mana semua peserta duduk melingkar dan menikmati hidangan tanpa memandang status sosial.

  1. Dandangan (Kudus, Jawa Tengah)

Menjelang Ramadan, masyarakat Kudus mengadakan tradisi “Dandangan”. Tradisi ini juga ditandai dengan pasar malam yang meriah dari berbagai barang dagangan, hiburan, dan kuliner khas ditawarkan. Tradisi Dandangan berawal dari kebiasaan berkumpulnya masyarakat untuk mendengarkan pengumuman awal puasa dari Sunan Kudus pada masa lalu.

  1. Marpangir (Sumatera Utara)

Tradisi ini berupa mandi secara tradisional dengan menggunakan dedaunan dan rempah-rempah sebagai wewangian, seperti daun pandan, serai, bunga mawar, kenanga, jeruk purut, daun limau, akar wangi, dan bunga pinang. Beberapa daerah di Sumatra Utara menyebutnya dengan tradisi Marpangir. Marpangir dilakukan sebagai simbol pembersihan diri, baik secara fisik maupun spiritual, sebelum memasuki bulan suci Ramadan.

  1. Mattunu Solong (Sulawesi Barat)

Tradisi “Mattunu Solong” adalah tradisi masyarakat Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dalam menyambut Ramadan dengan menyalakan pelita dari buah kemiri dan kapuk yang dililit pada bambu.

Pelita ini ditempel di berbagai sudut rumah, seperti pagar, halaman, dan pintu masuk. Tradisi ini dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai kegiatan membawa berkah serta menjadi doa untuk kesehatan dan umur panjang agar dapat menjalankan ibadah puasa dengan lancar.

  1. Pacu Jalur (Riau)

Tradisi unik lainnya berasal dari Riau yaitu “Pacu Jalur”. Perlombaan dayung ini menggunakan perahu sepanjang 40 meter yang dihiasi dan diawaki 40 hingga 60 pendayung. Awalnya, Pacu Jalur digelar untuk menyambut Ramadan dan hari besar Islam, namun kini juga diselenggarakan dalam peringatan Hari Kemerdekaan RI. Tradisi ini tidak hanya mencerminkan sportivitas, tetapi juga mempererat kebersamaan warga.

Itulah beberapa tradisi di beberapa daerah di Indonesia untuk menyambut bulan suci Ramadan.

Editor: Lilik HN

TERKAIT