Bantentv.com – Dewasa ini, kecanduan judi online (judol) semakin mengkhawatirkan, terutama di Indonesia di mana tercatat 2,37 juta orang terjerat judol, dengan 80 persen berasal dari kalangan bawah. Meskipun sudah diketahui memiliki dampak buruk, tetapi banyak orang tetap tergoda untuk bermain.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) pun terus berupaya menekan maraknya penyebarluasan judi online. Dilansir dari komdigi.go.id, mereka berkolaborasi dengan lintas sektor, seperti masyarakat atau patroli siber. Secara akumulatif, sejak 2017 hingga 6 Januari 2025 Kemkomdigi telah memblokir 5,5 juta konten terkait judol.
Lantas, Mengapa judi online membuat kecanduan? Bahkan hingga saat ini masih terus menjamur di Indonesia?
- Aksesibilitas yang Tinggi
Dilansir dari klikdokter.com, judi online dapat diakses dengan mudah melalui perangkat seluler dan internet, memungkinkan individu untuk bermain kapan saja dan di mana saja. Kemudahan ini meningkatkan risiko kecanduan karena orang tidak perlu pergi ke kasino fisik. - Sensasi dan Pengalaman Emosional
Judi online menghadirkan pengalaman yang memacu adrenalin, terutama ketika pemain meraih kemenangan. Meskipun hanya kemenangan kecil, hal ini tetap merangsang pelepasan dopamin di otak, menimbulkan rasa kepuasan dan mendorong pemain untuk kembali bermain. - Kecenderungan Sosial
Lingkungan sosial memainkan peran penting dalam memotivasi individu untuk berjudi. Pengaruh dari teman atau melihat orang lain meraih kemenangan bisa membuat seseorang merasa terdorong untuk mencoba keberuntungan mereka sendiri. - Ilusi Kontrol dan Kognitif Bias
Berdasarkan informasi dari kompas.id, Banyak penjudi yang meyakini bahwa mereka bisa mempengaruhi hasil permainan dengan keterampilan atau strategi, padahal sebenarnya hasilnya lebih dipengaruhi oleh keberuntungan. Keyakinan ini, ditambah dengan bias berpikir seperti menganggap kekalahan beruntun akan diikuti oleh kemenangan besar, justru memperburuk kecanduan mereka. - Kurangnya Kesadaran dan Edukasi
Banyak orang tidak sepenuhnya menyadari bahaya dan risiko yang terkait dengan perjudian online. Ketidaktahuan tentang peluang kemenangan dan dampak buruk dari berjudi membuat mereka merasa lebih aman untuk terlibat dalam aktivitas tersebut. - Masalah Emosional dan Psikologis
Beberapa individu menggunakan judi sebagai pelarian dari masalah pribadi, seperti stres atau depresi. Judi memberikan pengalihan sementara dari perasaan negatif tersebut. - Faktor Ekonomi
Dalam situasi ekonomi yang sulit, orang sering mencari cara cepat untuk menghasilkan uang. Judi online dianggap sebagai solusi instan, namun nyatanya bermain judi online itu memiliki risiko tinggi. - Kampanye Pemasaran yang Agresif
Banyak platform judi online menggunakan strategi pemasaran yang menarik, seperti bonus pendaftaran dan promosi lainnya, untuk menarik pengguna baru. Ini membuat banyak orang tergoda untuk mencoba judi online.
Belakangan ini, kita sering disuguhkan dengan berita buruk tentang dampak kecanduan judi online. Namun, meskipun dampak negatifnya sudah jelas terlihat, jumlah pemain judi online masih terus meningkat. Dilansir dari narasi.com, beberapa akibat buruk yang dapat terjadi antara lain kerugian finansial yang besar, gangguan kesehatan mental seperti depresi dan stres, serta masalah sosial seperti perpecahan rumah tangga dan hilangnya dukungan sosial. (Siti Anisatusshalihah)