Bantentv.com- Kisah yang menginspirasi datang dari seorang siswi bernama Bianca Almeera Cettayoshe Sukadana asal Tangerang Selatan yang bersekolah di SMA Athalia. Ia lahir di Denpasar Bali 11 Juni 2008, Bianca memenangkan Duta Siswa Indonesia Inspiratif Utama dalam ajang Duta Siswa Indonesia 2025.
Duta Siswa Indonesia merupakan salah satu wadah bagi seluruh siswa-siswi di Indonesia untuk mampu meraih prestasi di tingkat nasional maupun internasional.
Bianca adalah remaja yang berhasil keluar dari zona nyamannya dengan aktif ikut berbagai organisasi kepemudaan, menjadi pengajar volunteer di PAUD dekat rumahnya. Tak hanya itu ia juga aktif mengikuti pelayanan gereja.
Semangat yang tinggi untuk terus belajar dan mengembangkan diri, Bianca secara mandiri daftar Duta Siswa Indonesia yang ia dapatkan informasi dari media sosial Instagram. Ia mengaku tidak menyangka akan masuk menjadi seorang grand finalis.
“Pertama kali mengenal Duta Siswa pun karena melihat dari platform Instagram ketemu sendiri, akhirnya mereka buka pendaftaran, coba daftar sendiri, awalnya gak ekspek bakal keterima sampai jadi grand final,” kata Bianca kepada Bantentv.com pada Senin, 17 Februari 2025.
Remaja asal Tangsel itu pun, mengungkapkan motivasi dirinya ingin menjadi Duta Siswa Indonesia karena ia ingin lebih aktif dan ingin lebih memperhatikan anak-anak yang kurang mampu, anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus ataupun anak yang tuli dan bisu.
“Kalo motivasi sih sebenernya bukan perihal jabatan atau titel yang dipegang ya, cuman lebih ke apa yang menjadi interest saya yaitu saya gak cuman pengen bisa aktif di organisasi sekolah atau organisasi yang sudah ada di sekitar saya, saya lebih pengen bisa aktif terlibat mungkin anak-anak yang lebih membutuhkan perhatian lebih seperti anak-anak yang kurang mampu, anak-anak yang berkebutuhan khusus ataupun anak-anak yang tuli, dan juga bisu,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, menjadi Duta Siswa Indonesia memiliki program kerja yang perlu diusulkan dan dilaksanakan di setiap daerahnya. Program kerja yang ia usulkan yakni berfokus kepada komunitas kepemudaan Youth For Nesia, yang mana tentang mental health, women emporwerment dan education di Indonesia. Tujuannya adalah untuk bisa membantu Indonesia mewujudkan misinya menjadi Indonesia Emas 2045.
Sadar akan pentingnya pendidikan, ia pun turut mengajar Bahasa Inggris di pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan cara yang berbeda yakni belajar sambil bermain sehingga anak-anak PAUD itu merasa senang. Selain itu, ada juga program ‘Mari Bercerita’, yang mana anak PAUD diajarkan untuk bercerita terkait moral menggunakan Bahasa Indonesia. Ia juga mengajarkan kepada anak-anak paud untuk menggunakan budaya mengantri, dan nilai-nilai kesederhanaan yang sangat krusial.
Bianca mengatakan memiliki titel Duta Siswa Indonesia ia menginginkan program yang ia usulkan dapat terlaksanakan dan membantu anak muda Indonesia.
“Untuk privilege tidak ada namanya privilege yang segimana rupa gitu ya, cuman dengan adanya titel Duta Siswa saya bisa menambah koneksi saya dan bisa memiliki titel yang memberikan dampak yang lebih luas lagi,” ujarnya.
Remaja kelas 11 SMA di Tangerang Selatan itu pun, memberikan tips dan trik bagi anak muda yang ingin mengikuti Duta Siswa Indonesia
“Untuk tips and trick sih yang pertama adalah satu hal yang penting tuh menjadi konsisten, karena dengan kita konsisten, yang pertama dalam kita sekolah kita konsisten misalnya dari hal yang simpel mengerjakan tugas tepat waktu. Dengan itu kita akan terkenal dengan orang yang tertib, yang taat, dengan itu kita bisa dinilai kredibilitas kita seperti apa,” ujarnya.
Ia berpesan kepada anak muda yang ada di Indonesia khususnya Provinsi Banten, tidak boleh takut untuk melangkah dan mengeluarkan potensi yang dimiliki, karena dengan potensi yang dimiliki pasti akan berdampak positif kepada lingkungan sekitar.
“Pesan untuk anak muda di Banten adalah kita harus mengenal daerah kita Banten baik kita asalnya dari Banten atau dipindah ke Banten, kita harus mengenal daerah kita yang ternyata Banten ini memiliki potensi yang besar yang harus diberdayakan oleh anak mudanya, kita adalah masa depan dari Banten dan ketika kita berusaha memajukan Banten sama saja kita juga memajukan Indonesia menjadi Indonesia Emas 2045. Sebagai anak muda jangan takut untuk mengeluarkan potensi kita semaksimal mungkin karena pasti itu dampaknya tidak di kita doang dampak positifnya akan ke kita, keluarga, sekolah, dan pastinya ke daerah kita,” pungkasnya.
Editor: Lilik HN