Bantentv.com – Ada banyak orang yang berperan menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satu yang terkenal adalah Joesoef Ronodipoero. Mulai dari perumusan naskah proklamasi, penulis naskah, penjahit bendera, proklamator hingga penyebar informasi kemerdekaan RI.
Namun, tahukah kamu bahwa di balik Kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan Ir. Soekarno pada 17 Agustus 1945, ada salah seorang yang berperan penting dalam menyebarkan informasi tentang kemerdekaan RI, baik di dalam maupun luar negeri.
Berdasarkan Siaran Pers No 736/K/KPI/12/12 dalam website Komisi Penyiaran Indonesia, selain Yusuf Ronodipuro, sosok Joesoef Ronodipoero juga menjadi penting dalam menyebarkan berita soal Kemerdekaan Indonesia. Ia adalah seorang jurnalis radio yang bekerja di Hoso Kyoku, kantor radio milik Jepang.
Baca Juga: Kunjungi 5 Destinasi Ini Untuk Kembali Mengenang Sejarah Kemerdekaan!
Kabar mengenai diadakannya proklamasi kemerdekaan saat itu belum tersebar luas, apalagi masih banyak tentara Jepang yang sering berpatroli. Yusuf pun tidak mengetahui kabar tersebut karena dilarang keluar dari kantor Hoso Kyoku.
Seperti yang kita tahu, bahwa penyebaran informasi dimasa itu sangat terbatas dan sulit untuk disebarkan karena belum majunya teknologi.
Namun berkat pesan dari Adam Malik yang dikirimkan melalui Syahrifuddin, Yusuf bisa mengetahui informasi tentang proklamasi dan berusaha untuk menyiarkan kabar tersebut, yang diketahui pesan tersebut berupa teks proklamasi yang dikumandangkan oleh Soekarno.
Usaha menyiarkan kabar kemerdekaan pun dilakukan bersama dengan salah seorang rekannya yang berperan serupa, Joesoef Ronodipoero, dan juga Bahtiar Lubis.
Dikutip dari website RRI, Yusuf yang tidak mungkin menyiarkan kabar melalui stasiun radio Jepang, tak habis akal ia kemudian mengambil alih sebuah studio siaran mancanegara yang sudah tidak terpakai untuk digunakan.
Walaupun studio tersebut sudah tidak tersambung dengan pemancar, namun akhirnya Yusuf dapat menyambungkan pemancar dari studio lain.
Meskipun siaran baru bisa dilakukan di malam hari, namun kabar tersebut berhasil terdengar sampai di berbagai negara. Dalam siaran itu, Yusuf mengabarkan kemerdekaan Indonesia dan juga membacakan teks proklamasi dalam bahasa Inggris.
Dalam perjuangannya mengabarkan kemerdekaan Indonesia, Yusuf dan Bachtiar sempat hampir dieksekusi pihak Jepang, namun mereka akhirnya bisa selamat dan menjadi sosok yang penting dalam usaha kemerdekaan Indonesia.
Diketahui Yusuf yang merupakan jurnalis radio itu kemudian mendirikan kantor Radio Republik Indonesia atau RRI pada 11 September 1945, dimana RRI didirikan setelah Hoso Kyoku dihentikan siarannya pada 19 Agustus 1945.
Editor : Erina Faiha Qothrunnada