Jumat, Oktober 31, 2025
BerandaFeaturedUlasanHari Sumpah Pemuda, Berikut Sejarah dan Isi Teksnya

Hari Sumpah Pemuda, Berikut Sejarah dan Isi Teksnya

Saluran WhatsApp

Bantentv.com – Setiap tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Bukan tanpa sebab, Hari Sumpah Pemuda memiliki sejarah yang patut kita ketahui.

Dalam setiap peradaban, peran pemuda selalu menjadi penting dan krusial. Pemuda dianggap sebagai pemegang kendali di masa depan. Pemuda adalah harapan bangsa mendatang.

Seperti apa bangsa di masa depan bisa tercermin dari seperti apa wajah pemuda saat ini.

Sumpah Pemuda merupakan salah satu momen penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Sumpah Pemuda adalah peristiwa pembacaan sumpah atau ikrar dari sejumlah pemuda tanah air yang dilakukan dalam Kongres Pemuda Kedua pada 28 Oktober 1928.

Namun, sebelum pembacaannya pada Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan oleh para pemuda Indonesia pada 27 hingga 28 Oktober 1928 itu, para pemuda telah lama menginisiasi adanya perubahan, dengan membuat kesepakatan untuk melebur menjadi satu dan membuat gerakan melawan penjajah.

Adapun bentuk konkret dari kesepakatan para pemuda tersebut adalah dengan menggelar Kongres Pemuda Pertama yang dilaksanakan pada 30 April hingga 2 Mei 1926.

Berikut sejarah perumusan sumpah pemuda selengkapnya

Lahirnya Sumpah Pemuda bermula dari Kongres Pemuda II yang digagas oleh Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dan dihadiri oleh organisasi pemuda.

Di antaranya Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi. Kongres ini dilaksanakan di tiga gedung serta tiga rapat yang berbeda untuk menghasilkan Sumpah Pemuda:

Rapat Pertama (Sabtu, 27 Oktober 1928)

Rapat pertama ini diselenggarakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.

Acara kemudian dilanjutkan dengan uraian Mohammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda.

Rapat kedua (Minggu, 28 Oktober 1928)

Rapat kedua diselenggarakan di Gedung Oost-Java Bioscoop dengan bahasan utama terkait pendidikan. Kedua pembicaranya adalah Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, yang berpendapat bahwa setiap anak harus mendapat pendidikan kebangsaan. Selain itu, setiap anak juga harus dididik secara demokratis dan ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dengan di rumah.

Rapat ketiga (Minggu, 28 Oktober 1928)

Adapun rapat ketiga digelar di Gedung Indonesische Clubhuis Keramat, dimana gedung ini sekarang diabadikan sebagai Gedung Sumpah Pemuda.

Pada sesi ini Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.

Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak dapat dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini akan mendidik anak-anak agar lebih disiplin dan mandiri, keduanya adalah hal-hal yang dibutuhkan dalam hal perjuangan.

Kemudian dirapat ketiga inilah diumumkan rumusan hasil kongres yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda.

Para pemuda yang hadir merumuskan hal itu dan diucapkan sebagai Sumpah Setia. Sebelum kongres ditutup, WR Supratman menampilkan lagu ciptaannya Indonesia Raya yang mendapat sambutan meriah.

Menariknya lagu kebangsaan ini, tidak banyak yang tahu jika selama ini dinyanyikan hanya satu bait. WR Supratman menciptakan lagu tersebut dalam tiga bait (stanza). Dan dari ketiganya, stanza pertama jauh lebih populer dan dihafal masyarakat Indonesia daripada kedua dan ketiga. Indonesia Raya kemudian diresmikan menjadi lagu kebangsaan yang menjadi identitas bangsa Indonesia.

Isi Teks Sumpah Pemuda

Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kedua: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

 

Lilik HN

TERKAIT
- Advertisment -