Kamis, September 4, 2025
BerandaFeaturedUlasanBerbeda Dengan Indonesia Banyak Sampah Menumpuk, Swedia Kekurangan Sampah

Berbeda Dengan Indonesia Banyak Sampah Menumpuk, Swedia Kekurangan Sampah

Saluran WhatsApp

Bantentv.com – Lain hal nya Indonesia masih banyak sampah yang menumpuk di setiap daerah, di Swedia justru kekurangan sampah bahkan negara ini sampai mengimpor sampah dari luar negeri.

Swedia saat ini sedang menghadapi krisis yang sangat unik, karena negara ini terlalu sukses dalam mengelola limbah, sampai mereka kehabisan sampah sebagai bahan bakar pembangkit energi. Sementara di Indonesia, Sampah menumpuk menjadi masalah serius.

Tak seperti di Indonesia, masyarakat di sana justru merasakan banyak manfaat dari sampah ini. Sampah di Swedia dipilah-pilah sebelum akhirnya masuk proses daur ulang. Oleh karena itu, sampah menumpuk tidak terjadi di sana.

Swedia memang dikenal sebagai negara dengan sistem pengelolaan limbah paling efisien di dunia.

Lebih dari 99 persen sampah domestik di negara ini berhasil diolah kembali, baik melalui daur ulang maupun pembakaran di fasilitas waste-to-energy (WTE).

Caption : Sampah Menumpuk di Pasar Labuan, Pihak Ketiga Akui Kekurangan Armada

Sistem tersebut mengubah sampah menjadi energi listrik dan pemanas rumah tangga. Diperkirakan sekitar 50 persen dari sampah rumah tangga di Swedia dibakar di pabrik insinerasi, yang menghasilkan panas dialirkan ke sistem pemanas distrik (district heating) serta listrik yang dipasok ke ribuan rumah.

Ilustrasi pengelolaan sampah (iStockphoto)

Namun, keberhasilan tersebut memunculkan tantangan baru, karena volume sampah domestik ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan energi dari fasilitas WTE.

Untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut, Swedia terpaksa mengimpor sekitar 800.000 ton sampah per tahun dari berbagai negara.

Negara yang mengirim sampahnya ke Swedia seperti Norwegia, Italia, Inggris, dan Irlandia. Sampah-sampah ini dibeli dan dibawa ke Swedia, lalu diolah menjadi energi.

Kemudian, sisa pembakaran yang bersifat berbhaya akan dikembalikan ke negara asal sampah tersebut untuk ditangani.

Kesuksesan Swedia mengurai dan mengelola sampah ini banyak dilirik banyak negara, karena pengelolaan limbah di Swedia ini patut dicontoh di negara-negara yang masih belum maksimal mengelola limbah seperti Indonesia.

Di Indonesia masih menghadapi masalah penumpukan sampah, baik di perkotaan maupun di perairan. Akibatnya, sampah yang menumpuk bisa mengganggu kehidupan sehari-hari.

Persentase sampah yang didaur ulang di Indonesia masih rendah, sementara sampah yang tidak terkelola masih banyak.

Kemudian, kesadaran masyarakat pun masih belum memadai dan perlu ditingkatkan. Ketika sampah menumpuk di berbagai daerah, kesadaran adalah kunci untuk perubahan.

Perbedaan inilah menunjukkan bahwa Swedia berhasil mengubah sampah menjadi sumber energi, bahkan kekurangan sampah hingga harus mengimpor sampah dari negara lain. Sedangkan Indonesia masih berjuang untuk mengelola sampah yang masih banyak menumpuk di setiap daerah.

TERKAIT
- Advertisment -