Pandeglang, Bantentv.com – PT Satya Panca Karya (SPK) selaku pihak ketiga pengelola sampah pasar hingga retribusi sampah Pasar Labuan mengaku kekurangan armada untuk mengangkut sampah yang menumpuk di Pasar Labuan. Selain itu penumpukan juga terjadi di tempat pembuangan akhir sehingga semakin mempersulit pembuangan sampah di wilayah tersebut.
Sampah yang menumpuk hingga menimbulkan bau tidak sedap yang berada Jalan Jenderal Sudirman Pasar Labuan membuat aktivitas para pedagang maupun pengunjung merasa terganggu. Sampah yang menjadi tanggung jawab pihak ketiga tersebut sudah satu pekan lebih menumpuk dan dibiarkan begitu saja oleh PT Satya Panca Karya selaku pihak ketiga pengelola sampah pasar dan retribusi sampah Pasar Labuan.
Direktur PT SPK, Joko Prianto mengatakan jumlah truk pengangkut sampah di Pasar Labuan saat ini hanya satu armada. Jumlah tersebut tidak sebanding dengan banyaknya sampah yang harus dibuang.
“Jumlah armada yang dimiliki tidak sebanding dengan jumlah sampah yang berlimpah,” ujar Joko Prianto.
“Kami segera akan menambah armada pengangkut sampah,” lanjut Joko.
Untuk itu pihaknya akan segera menambah armada untuk mengangkut sampah di Pasar Labuan. Selain itu tempat pembuangan akhir yang berlokasi di Desa Lame Luhur, Kecamatan Cikedal kondisinya pun sudah penuh atau over load sehingga berdampak pada keterlambatan pengangkutan sampah.
Sebelumnya diketahui para pedagang di Pasar Labuan menyayangkan dengan adanya penumpukan sampah hingga mengeluarkan bau tidak sedap. Padahal para pedagang setiap harinya sudah membayar retribusi sampah pasar kepada pengelola sampah yakni PT SPK. (ranga/red)