Bantentv.com – Di era digital seperti sekarang, kemampuan bercerita atau storytelling jadi kunci penting untuk menarik perhatian audiens. Baik dalam membuat konten, menyusun iklan, hingga menyampaikan pesan di media sosial. Banyak orang bingung mulai dari mana saat ingin bercerita secara efektif.
Disamping itu, ada formula sederhana yang disebut “5K”, sebuah framework storytelling praktis yang bisa diaplikasikan oleh siapa pun.
Framework ini dinamakan 5K karena terdiri dari lima unsur penting yang semuanya berawalan huruf “K”, yaitu Karakter, Konteks, Konflik, Klimaks, dan Kesimpulan. Tujuannya adalah agar cerita yang dibuat menjadi lebih hidup, emosional, dan mudah diingat oleh audiens.
- Karakter
Elemen pertama dalam 5K adalah karakter, atau tokoh utama dalam cerita. Ini bisa jadi diri sendiri, audiens yang disasar, atau representasi umum seperti “konten kreator yang burnout” atau “pebisnis pemula yang gagal”.
Baca juga : Inilah Enam Tips Menghilangkan Rasa Grogi saat Tampil dan Berbicara di depan Umum
Fungsi karakter adalah membangun koneksi emosional dengan audiens. Lewat karakter yang relatable, penonton bisa merasa “ini gue banget”, sehingga lebih tertarik mengikuti cerita hingga akhir.
- Konteks
Setelah karakter, kita masuk ke konteks. Ini menjelaskan apa tujuan si karakter, apa yang ingin ia capai atau lakukan. Tujuan dari konteks adalah memberikan arah cerita dan alasan kenapa cerita ini layak untuk didengar.
- Konflik
Konflik adalah bumbu utama dalam storytelling. Tanpa konflik, cerita akan datar. Konflik bisa berupa masalah, tantangan, atau hambatan yang dihadapi karakter.
Tidak harus dramatis, bahkan hal kecil yang relatable pun bisa jadi konflik yang kuat. Fungsi konflik adalah membangun rasa penasaran audiens dan menjadi jembatan menuju solusi.
- Klimaks
Inilah bagian ‘aha moment’ dalam cerita. Klimaks adalah titik balik di mana karakter menemukan solusi atau mendapat pencerahan. Di sinilah perubahan dalam cerita terjadi, yang membuat audiens merasa terinspirasi atau tercerahkan.
- Kesimpulan
Setelah klimaks, cerita perlu ditutup dengan kesimpulan yang merangkum pelajaran atau nilai yang bisa dibawa pulang oleh audiens. Ini adalah bagian penting agar cerita tidak menggantung dan tetap memberikan takeaway value.
Dengan menerapkan prinsip 5K ini, siapa pun bisa membuat cerita yang lebih terstruktur dan menyentuh. Tidak perlu rumit, karena storytelling sejatinya adalah tentang menyampaikan pengalaman atau pesan dengan cara yang menyenangkan dan bermakna.
Konten telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi.