Kamis, November 13, 2025
BerandaEkonomiEnam Bank Dapat Suntikan Rp200 Triliun, Apa Dampaknya ke Ekonomi?

Enam Bank Dapat Suntikan Rp200 Triliun, Apa Dampaknya ke Ekonomi?

Saluran WhatsApp

Bantentv.com – Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa, bergerak cepat dengan kebijakan besar. Ia mengumumkan penempatan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun ke enam bank nasional.

Enam bank tersebut terdiri dari empat bank BUMN yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yakni Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN, serta dua bank syariah, yakni Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Syariah Nasional (BSN).

Namun, Purbaya belum merinci berapa nominal yang akan diterima masing-masing bank. Ia meminta publik bersabar.

“Nanti, nanti (besaran) kita atur,” ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 11 September 2025.

Baca Juga: Siapa itu Purbaya Yudhi Sadewa Sosok Pengganti Sri Mulyani jadi Menkeu? Ini Profil dan Jejak Karirnya

Purbaya menegaskan dana Rp200 triliun tersebut akan ditarik dari rekening pemerintah di Bank Indonesia (BI). Penyaluran dijadwalkan mulai Jumat, 12 September 2025.

Menurutnya, langkah ini dirancang untuk memperkuat likuiditas perbankan sekaligus menggerakkan sektor riil.

Tujuannya, mempercepat pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan fiskal.

Potensi dan Pengawasan Dana

Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Astera Primanto Bhakti, menjelaskan dana tersebut berpotensi digunakan bank tidak hanya untuk kredit sektor riil, tetapi juga untuk pembelian surat berharga negara (SBN).

Karena itu, pemerintah akan menyiapkan mekanisme agar dana benar-benar sesuai tujuan.

“Kita bisa bikinkan regulasi supaya dana pemerintah disalurkan ke sektor riil,” tegas Prima di Senayan, Kamis.

Di sisi lain, pengamat ekonomi menilai kebijakan ini bisa menjadi angin segar bagi pelaku usaha, terutama sektor riil yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.

Namun, efektivitasnya akan bergantung pada pengawasan pemerintah dan komitmen bank.

Publik kini menaruh harapan besar pada Purbaya. Sebagai Menkeu baru, ia dihadapkan pada tantangan besar mulai dari menjaga stabilitas fiskal, mendukung pembiayaan pembangunan, hingga menjaga daya beli masyarakat.

Langkah awal ini diharapkan menjadi sinyal kuat bahwa kebijakan fiskal Indonesia akan bergerak ke arah yang lebih progresif.

Artikel ini ditulis oleh Alifia Najwa Aponde, peserta program magang di Bantentv.com.Konten telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi.
TERKAIT
- Advertisment -