Bantentv.com – PPOK adalah penyakit yang terjadi ketika paru-paru mengalami peradangan kronis sehingga saluran napas menjadi sempit dan udara sulit keluar masuk dengan normal. Kondisi ini bisa membuat penderitanya sering merasa sesak napas, batuk terus-menerus, dan mudah lelah.
Jika tidak dikelola dengan baik, PPOK dapat berdampak serius pada kualitas hidup dan memicu berbagai penyakit lain seperti jantung atau kanker paru.
Penyakit ini umumnya disebabkan oleh kebiasaan merokok dan paparan jangka panjang terhadap partikel kecil di udara, seperti asap rokok, debu, atau gas.
Dua jenis gangguan yang paling sering menimbulkan PPOK adalah bronkitis kronis dan emfisema. Bronkitis kronis ditandai dengan peradangan pada saluran napas yang menyebabkan batuk dan dahak berkepanjangan, sedangkan emfisema terjadi karena rusaknya kantung udara (alveoli) di paru-paru yang berfungsi menukar oksigen. Akibatnya, tubuh kekurangan oksigen dan pernapasan menjadi lebih berat.
Baca Juga: Mengapa Penyakit Tuberkulosis (TBC) Bisa Berbahaya?
Gejala PPOK sering kali baru terasa setelah paru-paru mengalami kerusakan cukup berat. Tanda-tandanya antara lain batuk berkepanjangan dengan dahak, sesak napas saat beraktivitas, rasa berat di dada, mengi, dan mudah lelah.
Pada kondisi yang lebih berat, bisa muncul bibir atau kuku kebiruan, pembengkakan pada kaki, hingga penurunan berat badan. Jika gejala ini sering muncul, sebaiknya segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan agar bisa dideteksi dan ditangani lebih awal.
Untuk memastikan seseorang menderita PPOK, dokter akan melakukan pemeriksaan fungsi paru-paru, rontgen dada, atau CT scan. Tes-tes ini membantu melihat seberapa baik paru-paru bekerja dan apakah ada kerusakan pada jaringan paru.
Penanganan PPOK bertujuan untuk meringankan gejala, memperlambat perburukan, dan meningkatkan kualitas hidup.
Dokter dapat memberikan obat untuk membantu pernapasan, menyarankan terapi pernapasan atau rehabilitasi paru, dan pada kasus berat, pasien mungkin membutuhkan terapi oksigen.
Langkah paling penting dalam pencegahan PPOK adalah dengan tidak merokok sama sekali atau berhenti merokok segera bagi perokok, menghindari paparan asap, debu, atau zat kimia berbahaya, serta menjaga udara di lingkungan rumah tetap bersih.
Gunakan alat pelindung diri bila bekerja di tempat yang banyak paparan debu atau bahan kimia, dan biasakan gaya hidup sehat seperti makan bergizi, olahraga teratur, serta istirahat cukup untuk menjaga daya tahan tubuh.
PPOK dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, infeksi paru berulang, gangguan pernapasan berat, hingga masalah emosional seperti stres dan depresi karena keterbatasan aktivitas. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala sejak dini dan menjalani pengobatan dengan teratur.
Mari tingkatkan kepedulian terhadap kesehatan paru-paru. Dengan mengenali gejalanya lebih awal, menghindari faktor risiko, dan menjaga gaya hidup sehat, kita dapat mencegah serta mengendalikan PPOK agar paru-paru tetap kuat dan kehidupan menjadi lebih sehat.
Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam RSUD Tigaraksa hadir pada jadwal berikut :
| Nama Dokter | Hari Layanan | Jam Pelayanan |
| dr. Pradipto Utomo, Sp.PD | Senin & Rabu | 08.00 s.d 12.00 |
| dr. Arini Nurlela, Sp.PD | Selasa, Kamis & Jum’at | 08.00 s.d 12.00 |
Untuk informasi lengkap terkait layanan dan fasilitas RSUD Tigaraksa masyarakat dapat menghubungi call center RSUD Tigaraksa pada nomor 0852-1361-7014 serta mengakses informasi melalui Instagram resmi RSUD Tigaraksa (@rsud.tigaraksa) dan website (rsudtigaraksa.tangerangkab.go.id)
Dengan tata nilai “TERBAIK”, RSUD Tigaraksa terus berkomitmen memberikan layanan kesehatan terbaik untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kabupaten Tangerang.
Editor : Erina Faiha