Lebak, Bantentv.com – Menyambut Hari Tri Suci Waisak, umat Buddha di Kabupaten Lebak, Banten, melaksanakan kegiatan kebajikan dengan cara melepas makhluk hidup ke alam bebas, atau yang dikenal dengan istilah Fangshen. Kegiatan ini digelar oleh pengurus Vihara Ananda Avalokitesvara bersama umat Buddha di Rangkasbitung.
Kegiatan diawali dengan pembacaan Paritta atau doa-doa suci di dalam vihara. Setelah itu, umat Buddha bersama-sama membawa makhluk hidup yang akan dilepas ke bantaran Sungai Ciujung. Pelepasan makhluk hidup ini merupakan bentuk praktik kasih sayang dan penghormatan terhadap kehidupan semua makhluk.
Dalam kegiatan tersebut, dilepaskan sekitar 70 kilogram ikan, terdiri dari ikan nila, ikan mas, dan ikan lele. Selain itu, sebanyak 60 ekor burung perkutut juga turut dilepas ke alam bebas. Semua hewan ini dibeli langsung dari pedagang, sebagai bentuk upaya menyelamatkan mereka.
Bagi umat Buddha, Fangshen menjadi praktik spiritual penting yang mencerminkan keyakinan bahwa semua makhluk hidup memiliki aspirasi yang sama yakni terbebas dari penderitaan dan meraih kebahagiaan.
Baca juga: Umat Buddha Peringati WaisakĀ di Vihara Ananda Avalokitesvara Rangkasbitung
Salah satu pengurus Vihara Ananda Avalokitesvara, Khiatkun, menyampaikan bahwa kegiatan Fangshen merupakan tradisi yang rutin dilakukan, terutama menjelang hari besar keagamaan.
āKegiatan rutinnya ada. Setiap bulan juga kadang kita lakukan Fangshen, apalagi kalau ada momentum hari raya seperti Waisak,ā ujar Khiatkun.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi bentuk rasa syukur sekaligus doa agar semua makhluk mendapatkan kesempatan untuk terus hidup bebas di habitatnya.
Tri Suci Waisak sendiri merupakan momen penting bagi umat Buddha untuk memperingati tiga peristiwa agung dalam kehidupan Siddharta Gautama yakni kelahiran, pencerahan, dan wafatnya.
Melalui kegiatan seperti Fangshen, umat Buddha di Lebak menghayati makna Waisak dengan tindakan nyata yang penuh welas asih terhadap sesama makhluk hidup.
Siti Anisatusshalihah
Komentar ditutup.