Kamis, September 4, 2025
BerandaBeritaRumahnya Dijarah, Menkeu Sri Mulyani Buka Suara

Rumahnya Dijarah, Menkeu Sri Mulyani Buka Suara

Saluran WhatsApp

Bantentv.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia, Sri Mulyani, atau yang dikenal sebagai Menkeu Sri Mulyani, akhirnya buka suara setelah rumah miliknya dijarah oleh sekelompok orang tidak dikenal pada Minggu kemarin, 31 Agustus 2025.

Menkeu Sri Mulyani mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah bersimpati, mendoakan dan memberikan saran kepadanya dalam menghadapi musibah tersebut.

“Terimakasih atas simpati, doa, kata-kata bijak, dan dukungan moral semua pihak dalam menghadapi musibah ini,” ujarnya di akun Instagram pribadinya @smindrawati.

Sri Mulyani mengungkapkan membangun Indonesia adalah perjuangan panjang yang harus dijalankan dengan etika, moralitas, dan sesuai konstitusi. Ia menekankan

“Saya memahami membangun Indonesia adalah sebuah perjuangan yang tidak mudah, terjal, dan sering berbahaya. Para pendahulu kita, telah melalui itu. Politik adalah perjuangan bersama untuk tujuan mulia kolektif bangsa, tetap dengan etika dan moralitas yang luhur,” ungkap Menkeu Sri Mulyani.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Usulkan Pasar Modal dan Jual Beli Saham Masuk Kurikulum Sekolah Dasar

Menurut Ani sapaan akrabnya, Undang-Undang disusun melibatkan Pemerintah, DPR, DPD dan partisipasi masyarakat secara terbuka dan transparan. Oleh karena itu, jika ada ketidakpuasan dengan kebijakan pemerintah, maka dapat dilakukan Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi.

“UU disusun melibatkan Pemerintah, DPR, DPD, dan Partisipasi Masyarakat secara terbuka dan transparan. Apabila publik tidak puas dan hak konstitusi dilanggar UU – dapat dilakukan Judicial Review (sangat banyak) ke Mahkamah Konstitusi. Bila Pelaksanaan UU menyimpang dapat membawa perkara ke Pengadilan hingga ke Mahkamah Agung,” imbuhnya.

Menkeu Sri Mulyani juga menekankan tugas negara harus dijalankan dengan Amanah, jujur, transparan, akuntabel, serta bebas korupsi, dengan mendengar aspirasi rakyat.

“Tugas negara harus dilakukan dengan amanah, kejujuran, integritas, kepantasan dan kepatutan, profesional, transparan, akuntabel, dan jelas kami dilarang korupsi,” tuturnya.

“Ini adalah kehormatan dan sekaligus tugas luar biasa mulia. Ini adalah kehormatan dan sekaligus tugas luar biasa mulia. Tugas tidak mudah dan sangat kompleks, memerlukan wisdom – empati, kepekaan mendengar dan memahami suara masyarakat. Karena ini menyangkut nasib rakyat Indonesia dan masa depan bangsa Indonesia,” imbuhnya.

Ani menyebutkan segala kritik hingga makian yang disampaikan oleh masyarakat akan menjadi langkah pembenahan diri, terutama Kementerian Keuangan dalam membuat kebijakan.

“Terimakasih kepada seluruh masyarakat umum termasuk netizen, guru, dosen, mahasiswa, media massa, pelaku usaha UMKM, Koperasi, usaha besar, dan semua pemangku kepentingan yang terus menerus menyampaikan masukan, kritikan, sindiran bahkan makian, juga nasihat. Juga doa dan semangat untuk kami berbenah diri. Itu adalah bagian dari proses membangun Indonesia,” kata Menkeu Sri Mulyani.

Di akhir, ia mengajak seluruh pihak untuk membangun Indonesia tanpa kebencian dan perpecahan, serta berkomitmen terus berbenah. Tak lupa, Ani juga meminta maaf atas segala kekurangan dan mendoakan agar Indonesia senantiasa diberkahi Allah SWT.

“Mari kita jaga dan bangun Indonesia bersama, tidak dengan merusak, membakar, menjarah, memfitnah, pecah belah, kebencian, kesombongan, dan melukai dan mengkhianati perasaan publik. Kami mohon maaf, pasti masih banyak sekali kekurangan. Bismillah, kami perbaiki terus menerus. Semoga Allah SWT memberkahi dan melindungi Indonesia,” pungkasnya.

Editor : Erina Faiha

TERKAIT
- Advertisment -