Bantentv.com – Ratusan siswa kembali diduga menjadi korban keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah, pada Rabu 17 September 2025.
Dikabarkan terdapat 277 siswa yang mengalami gejala ringan hingga berat seperti mual, pusing, muntah hingga kejang setelah mengonsumsi MBG di jam makan siang.
Berdasarkan media nasional, ratusan siswa tersebut berasal dari berbagai jenjang sekolah yaitu SDN Tompudau, SMP Tinangkung, SMA Tinangkung, SMK Tinangkung, dan SD Pembina Salakan.
Sebanyak 245 siswa telah pulang ke rumah masing-masing, sedangkan 32 siswa lainnya masih menjalani perawatan intensif di RS Trikora Salakan diduga akibat keracunan MBG.
Menanggapi peristiwa ini, Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Kedeputian Pemantauan dan Pengawasan langsung mengirim tim lapangan untuk melakukan pemantauan.
Peristiwa ini langsung diselidiki oleh Kepolisian Bangkep, dimulai dengan mendatangi rumah sakit untuk meminta keterangan dari petugas medis dan orang tua siswa.
Baca Juga: Cegah Keracunan, BPOM Perketat Pengawasan MBG di Sekolah
Petugas juga telah melakukan pemeriksaan terhadap Anggota Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan mengamankan sampel makanan, dan menyegel lokasi penyedia makanan dengan garis polisi.
Disampaikan oleh Kapolres Bangkep, AKBP Ronaldus Karurukan, sampel MBG tersebut akan diperiksa oleh Balai POM Palu.
“Kita akan koordinasi dengan Balai POM agar sampel makanan segera diperiksa di laboratorium,” kata AKBP Ronaldus, Kamis 18 September 2025.
Ia juga menegaskan peristiwa ini akan diselidiki hingga tuntas.
“Kami akan kawal hingga tuntas, baik terkait Kesehatan para siswa maupun penyelidikan penyebab pasti peristiwa ini,” tegasnya.
Dugaan Penyebab Keracunan
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Erick Alfa Handika Sangule menyebutkan bahwa dugaan awal peristiwa ini terjadi diakibatkan dari menu ikan tuna goreng saus.
“Faktor penyebab kemungkinan permasalahan tersebut diduga diakibatkan makanan ikan tuna goreng saus. Terkait dengan sampel makanan diduga penyebab keracunan tersebut dipersiapkan untuk dikirim uji sampel di BPOM Pali,” ungkapnya berdasarkan keterangan resmi, pada Kamis 18 September.
Hal ini terjadi diduga karena pergantian supplier ikan sejenis tuna dapat memungkinkan timbulnya alergi pada beberapa siswa.
Disampaikan oleh Dadan Hindayana selaku Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), keracunan terhadap beberapa siswa terjadi karena supplier ikan yang diganti.
“Di Banggai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah berjalan 8 bulan dan sejauh ini aman. Menurut info sementara, terjadi pergantian supplier ikan cakalang yang kemudian menimbulkan alergi pada sebagian penerima manfaat,” ucap Dadan pada Kamis 18 September dikutip dari Media Indonesia.
Oleh karena itu, kepala SPPG memilih untuk memberhentikan sementara distribusi Program MBG di Kabupaten Banggai Kepulauan, hingga hasil penyelidikan selesai.