Serang, Bantentv.com – Puluhan perajin di Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang diberikan pelatihan inovasi pembuatan kerajinan sapu lidi oleh Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB).
Pelatihan inovasi pembuatan sapu lidi tersebut diikuti oleh 60 peserta yang merupakan para perajin sapu lidi dari Desa Sindangheula.
Kepala Desa Sindangheula Suheli mengatakan, kegiatan tersebut menjadi langkah bagus untuk meningkatkan produktivitas para perajin sapu lidi di desanya.
“Alhamdulillah kami kedatangan tim dari Institut Teknologi Bandung. Warga kami sudah berpengalaman dalam persapuan, namun pelatihan ini membuka wawasan baru,” ungkapnya, pada 23 November 2025.
Ia menjelaskan, pelatihan tersebut dilakukan supaya para perajin tidak hanya membuat sapu lidi, tetapi bisa membuat kerajinan lainnya yang bernilai ekonomis dengan bahan dasar lidi.
“Tidak hanya membuat sapu lidi, tapi juga produk lain seperti vas bunga hingga suvenir,” ucapnya.
Baca Juga: Desa Sindangheula, Sentra Kerajinan Sapu Lidi di Serang
Suheli menambahkan. kegiatan tersebut sangat sejalan dengan upaya Pemdes Sindangheula yang terus mendorong peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan potensi lokal.
“Kami berharap pelatihan ini bisa meningkatkan kreativitas dan memberikan nilai tambah bagi para pengrajin, sehingga taraf ekonomi masyarakat bisa terus meningkat,” jelasnya.
Asisten Profesor FSRD ITB Prananda Luffiyansyah Malasan mengatakan, pelatihan utama yang diberikan kepada perajin adalah Inovasi produk berbasis sapu lidi sawit, Pelatihan wirausaha dan bisnis model kanvas.
“Peserta yang awalnya diperkirakan 40 orang, bertambah menjadi 65. Ini menunjukkan masyarakat Sindangheula punya semangat besar untuk berkembang,” ujarnya.
Ia menjelaskan, banyak ide kreatif lahir dari sesi inovasi produk, di antaranya kap lampu, tempat payung, ornamen rumah, hingga model sapu modern yang memiliki nilai jual tinggi.
“Insya Allah tahun depan kami berharap bisa terus bekerja sama. Mengembangkan inovasi tidak cukup satu kali, harus terus berulang agar mencapai kualitas terbaik,” pungkasnya.
Editor : Erina Faiha