Jumat, September 5, 2025
BerandaBeritaPuluhan Massa Tuntut DPRD Banten Bersurat ke DPR RI

Puluhan Massa Tuntut DPRD Banten Bersurat ke DPR RI

Saluran WhatsApp

Serang, Bantentv.com – Sebanyak 60 orang yang tergabung dalam Aliansi Revolusi Rakyat Banten menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolda Banten, Senin, 1 September 2025.

Massa berasal dari berbagai elemen mahasiswa dan organisasi, antara lain Kumala, Kumandang, Mata Dewa, serta Himpunan Mahasiswa Mathla’ul Anwar (HIMMA).

Mereka menyuarakan tujuh tuntutan utama yang dinilai penting untuk segera ditindaklanjuti.

Salah satu poin yang menjadi sorotan massa adalah desakan kepada DPRD Banten agar segera mengirimkan surat resmi kepada DPR RI.

Baca Juga: Puluhan Warga Padarincang Geruduk Mapolda Banten, Minta 11 Warganya Dibebaskan

Surat itu diminta berisi dorongan agar DPR RI mengesahkan RUU Perampasan Aset.

Selain itu, massa juga menuntut agar proses hukum terhadap tujuh anggota Brimob yang diduga terlibat dalam pembunuhan seorang pengemudi ojek online bernama Affan segera dituntaskan.

Tidak hanya itu, mereka juga mendesak pemberhentian sejumlah anggota DPR RI yang dianggap melanggar amanah rakyat.

Aliansi Revolusi Rakyat Banten menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolda Banten, Senin, 1 September 2025 (Bantentv.com/ Imron)

Humas aksi dari HIMMA, Refi Rizali, menyampaikan bahwa isu yang diangkat tidak hanya sebatas nasional, melainkan juga persoalan di tingkat regional.

“Aksi kita hari ini tentu terkait dengan isu isu nasional yang saat ini berkembang diantaranya adalah terkait dengan tunjangan DPR RI, yang menurut kita tidak sesuai, sehingga kita meminta untuk dihapuskan, kemudian yang kedua terkait tindakan brutal yang dilakukan oleh aparat penegak hukum yang sudah menghilangkan satu nyawa rakyat sipil,” ujarnya.

Lebih lanjut, Refi juga menyoroti kasus pengeroyokan jurnalis, dugaan penganiayaan terhadap pelajar, serta konflik agraria yang sudah lama berlangsung di Banten, khususnya di wilayah Cibaliung.

Ia menilai, semua persoalan tersebut perlu segera ditangani agar tidak semakin merugikan masyarakat.

Menurutnya, meskipun tuntutan yang disuarakan keras, aksi kali ini berjalan secara damai dan tanpa tindakan anarkis.

Editor: Siti Anisatusshalihah

TERKAIT
- Advertisment -