Serang, Bantentv.com – Sebanyak 15 anak jalanan (anjal) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang berada di lampu merah Ciceri dan Kebon Jahe terjaring petugas gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Sosial Kota Serang.
Mereka kerap meminta-minta terhadap pengendara yang melintas di kedua lampu merah tersebut.
Untuk memastikan asal daerah, Wali Kota Serang Budi Rustandi turun langsung menemui anak jalanan yang terjaring petugas.
Oleh petugas gabungan anak jalanan (anjal) ini kemudian dibawa ke rumah singgah Dinas Sosial Kota Serang.
Data yang dihimpun petugas, belasan anak jalanan tersebut berasal dari Lampung, Pandeglang dan Kota Serang.
Budi Rustandi mengatakan dirinya ingin Kota Serang bersih dari organisasi yang mengeksploitasi anak-anak kecil untuk meminta-minta di jalan.
“Kota Serang harus bersih dari anak jalanan,” ujar Budi.
Budi menjelaskan 18 tahun Kota Serang, Dinas Sosial baru pertama kali memiliki rumah singgah yang fungsinya untuk mengedukasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.
“Kota Serang sudah punya rumah singgah, ini untuk memberikan edukasi kepada PMKS,” ujar Budi.
Baca Juga: Wali Kota Serang Salurkan Bantuan Sosial untuk Disabilitas, Lansia, dan Kelompok Rentan
Budi juga memberikan modal usaha uang jutaan rupiah kepada sepasang suami istri asal Kilasah, Kecamatan Kasemen, Kota Serang yang ketiga anaknya terjaring petugas gabungan.
Setelah diberikan edukasi, Budi meminta mereka tidak lagi turun kejalan untuk meminta–minta.
Terhadap belasan anak jalan dari luar daerah yang telah diamankan di rumah singgah, pihak Dinas Sosial Kota Serang melakukan upaya pemulangan ke daerah asal masing-masing melalui tim TRC Dinsos setempat agar dibina.
Sedangkan PMKS yang beralamat Kota Serang akan diusulkan ke Dinas Sosial Provinsi Banten untuk mengikuti pelatihan ketrampilan yang diselenggarakan oleh balai pemulihan dan pengembangan sosial Provinsi Banten untuk anak-anak diarahkan ke sekolah rakyat dan kejar paket.
Editor : Lilik HN