Bantentv.com – Aksi unjuk rasa menuntut Bupati Pati Sudewo mundur semakin memanas, Rabu (13 Agustus 2025. Massa mulai menduduki Gedung DPRD Pati, dalam rangka aksi protes terhadap kebijakan yang dianggap merugikan.
Pantauan media setempat pukul 10.45 WIB, massa melempar botol ke Kantor Bupati dan DPRD Pati.
Mereka mendesak Bupati Sudewo menemui pengunjuk rasa secara langsung dalam aksi protes ini.
Hingga pukul 11.00 WIB, tak ada pejabat keluar menemui massa. Lemparan botol terjadi berulang, memicu suasana semakin tegang di tengah aksi protes yang berlangsung.
Sejumlah massa memanjat pagar dan masuk ke Gedung DPRD Pati. Gedung tersebut kemudian dikuasai massa pendemo.
Koordinator Donasi Masyarakat Pati Bersatu, Teguh Istyanto, menyebut aksi diikuti sekitar 100 ribu orang. Demo ini direncanakan berlangsung hingga malam hari, memperlihatkan skala aksi protes yang semakin membesar.
Menurut Teguh, hingga Selasa 12 Agustus 2025, terkumpul ribuan kardus air mineral dari sumbangan warga. Air ini disebar di titik sekitar Alun-alun Pati.
“Perkiraan massa 100 ribu orang. Kami dianggap mewakili aspirasi mereka,” ujar Teguh seperti dikutip dari Cnn Indonesia.
Demo Pati Memanas, Satu Unit Mobil Dibakar

Sejak pagi, ribuan warga memprotes kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen, sebuah aksi protes yang mendapat perhatian luas.
Meski kebijakan itu telah dibatalkan, warga tetap kecewa. Mereka menilai Bupati Sudewo bersikap arogan terhadap aspirasi masyarakat.
Situasi memanas saat massa bergerak ke depan rumah dinas Kapolres Pati. Di lokasi ini, ketegangan meningkat drastis.
Kerumunan memukul bodi mobil polisi, menjungkirkan, lalu membakarnya, menambah ketegangan dalam aksi protes yang sedang berlangsung. Asap tebal pun membubung di tengah keramaian para demonstran.
Editor: AF Setiawan