Cilegon, Bantentv.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Cilegon meminta agar masyarakat lebih peduli terhadap kasus pelecehan seksual di lingkungan masing-masing. Sehingga bisa menekan angka pelecehan seksual di Kota Cilegon.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana atau DP3AP2KB Kota Cilegon, Lia Nurlia Mahatma mengatakan, mayoritas korban merupakan anak di bawah umur berusia 14 hingga 17 tahun dengan berbagai jenis kelamin.
Sementara itu, kasus pelecehan seksual di Kota Cilegon masih tergolong tinggi sepanjang Januari hingga September 2025, tercatat ada 48 kasus pelecehan seksual dibanding dengan tahun 2024, sebanyak 49 kasus.
Baca Juga: DP3AP2KB Cilegon Berikan Pendampingan Korban Pencabulan
Lia menambahkan, untuk mengatasi kasus pelecehan seksual di Kota Cilegon, pihaknya tengah mengembangkan aplikasi pelaporan kasus kekerasan dan pelecehan seksual. Dengan aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk melapor tanpa harus datang langsung ke kantor layanan.
“Kami harapkan dengan adanya aplikasi Lindungi ini, jika ada pelaporan bisa terwadahi jadi masyarakat tidak perlu hadir dan tidak perlu datang ke kantor layanan, jika sudah diterima laporannya kita akan menghubungi si korban atau si pelapor dan dilakukan tindak lanjut,” kata Lia.
Pengembangan aplikasi ini, sebagai tindak lanjut dari usia anak rentan terhadap tindak kekerasan fisik maupun seksual. Namun, masih sedikit yang berani melapor sehingga tidak ada penanganan lebih lanjut.
Editor : Erina Faiha