Bantentv.com – Kasus Covid-19 kembali melonjak di sejumlah negara, yakni Thailand, Singapura dan Hong Kong.
Menurut Kementerian Kesehatan dan Badan Pengendalian Penyakit Menular, jumlah kasus Covid-19 di Singapura pada 27 April hingga 3 Mei 2025 meningkat menjadi 14.200 kasus, dibandingkan dengan minggu sebelumnya yaitu 11.100 kasus.
Sementara di Thailand, lonjakan Covid-19 terjadi setelah festival Songkran pada April 2025 lalu yang melibatkan banyak warga lokal dan wisatawan luar Thailand. Tercatat sudah ada 71.067 kasus dan 19 kematian sepanjang 2025 ini.
Sedangkan di Hong Kong, kenaikan kasus Covid-19 naik secara konsisten selama 2 bulan terakhir. Jumlah kasus mingguan Covid-19 per 10 Mei 2025 kemarin mencapai 1.042 kasus, naik dari 972 kasus dari minggu sebelumnya.
Dengan meningkatnya kasus Covid-19 di tiga negara tersebut, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menanggapi kasus tersebut.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, menjelaskan bahwa berdasarkan pemantauan hingga minggu ke-19 tahun 2025 kondisi penyebaran virus masih dalam batas aman.
“Di tengah dinamika global, kami ingin menyampaikan bahwa kondisi di Indonesia tetap aman. Surveilans penyakit menular, termasuk COVID-19, terus kami perkuat, baik melalui sistem sentinel maupun pemantauan di pintu masuk negara,” ujar Aji.
Ia menilai lonjakan kasus covid-19 di Singapura masih berada dalam pola musiman yang lazim terjadi setiap tahun. Varian yang bersirkulasi di sana merupakan turunan dari JN.1, yang tidak menyebabkan peningkatan keparahan kasus.
Baca juga : Covid-19 Meningkat, Menko PMK Minta Masyarakat Patuhi Prokes
Menanggapi kasus Covid-19 ini, Aji menegaskan bahwa pemerintah belum memberlakukan pengetatan akses keluar-masuk negara. Namun, pengawasan dan pemantauan di pintu masuk internasional tetap ditingkatkan melalui Satu Sehat Health Pass (SSHP). Hingga saat ini, belum ada larangan perjalanan ke luar negeri, tetapi masyarakat diimbau untuk lebih waspada, terutama jika berencana bepergian ke negara yang sedang mengalami lonjakan kasus.
“Kami mendorong masyarakat untuk mengikuti perkembangan situasi di negara tujuan, mematuhi protokol kesehatan yang berlaku di sana, dan menunda perjalanan apabila tidak mendesak atau dalam kondisi kurang sehat,” katanya.
Kementerian Kesehatan juga terus mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan dasar seperti mencuci tangan, menggunakan masker saat batuk pilek, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala yang mengarah pada infeksi saluran napas atau flu.
Selain itu, vaksinasi booster COVID-19 tetap direkomendasikan, terutama bagi mereka yang belum mendapatkannya atau termasuk dalam kelompok rentan seperti lansia dan penderita komorbid.
“Masyarakat tidak perlu panik, namun kewaspadaan tetap penting. Kami pastikan langkah-langkah deteksi dini, pelaporan, dan kesiapsiagaan terus kami jalankan untuk menjaga situasi nasional tetap aman,” tutup Aji.
Diketahui, Kasus pertama yang dilaporkan tercatat pada 31 Desember 2019. Saat itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diberitahu tentang kasus pneumonia di Wuhan, China tanpa diketahui penyebabnya.
Kemudian pada 2 Maret 2020 di Indonesia, pemerintah mengumumkan bahwa terdapat pasien pertama terinfeksi virus corona. Pada saat inilah kasus Covid-19 terus bertambah.
Melonjaknya kasus pada saat itu, pemerintah pun menetapkan PPKM Darurat di seluruh wilayah secara bertahap, dan sekolah maupun pekerja di Indonesia diliburkan dan dirumahkan.
Pemerintah juga berupaya menangani kasus ini dengan memberikan sejumlah vaksin untuk menekan lonjakan kasus Covid-19 yang terus meningkat. Kemudian pada tahun 2023 sudah mulai melandai dan pemerintah mulai memberhentikan PPKM Darurat.
Saat ini tahun 2025, terdapat tiga negara di Asia kasus Covid-19 melonjak tinggi. Ketiga negara tersebut adalah Singapura, Hong Kong dan Thailand.