Serang, Bantentv.com – Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3) melakukan monitoring pembangunan irigasi dan pemberdayaan masyarakat melalui program percepatan peningkatan tata air irigasi (P3TGAI) di Desa Kadugenep, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Kamis, 22 Juni 2023.
Pejabat Pembuat Komitmen OP III BBWSC3 M. Irhan mengatakan, pihaknya melakukan monitoring pembangunan irigasi melalui program percepatan peningkatan tata guna air irigasi untuk masyarakat.
“Iya hari ini kita mantau proses pembangunan irigasi ini panjang 300 meter,”terangnya.
Irhan menjelaskan, pembangunan irigasi ini dilaksanakan secara swakelola P3A yang bentuk oleh pemerintah desa.
“Pembangunan ini adalah untuk pemberdayaan masyarakat, dikerjakan oleh masyarakat dan anggarannya juga turun langsung ke masyarakat,”katanya.
Irhan juga menyebut, Program P3TGAI di Kabupaten Serang ini ada 136 lokasi, salah satunya di Desa Kadugenep, Kecamatan Petir. Dengan harapan program ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
“Iya semoga pembangunan irigasi ini dapat bermanfaat untuk masyarakat dimana untuk mengairi 80 hektar sawah di Desa ini, dan saya berharap pembangunan irigasi yang dilakukan di Desa Kadugenep ini dapat menjadi percontohan di tempat lain lantaran pembangunan yang dikerjakannya dengan baik,”ungkapnya.
Sementara Kepala Desa Kadugenep Muhamad Aopidi mengatakan, pihaknya mengucapkan terimakasih kepada pihak Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3) yang telah membantu program ini.
“Saya ucapkan terimakasih atas atas program yang telah diberikan di Desanya, karena program ini sangat bermanfaat untuk masyarakatnya,”ungkapnya.
Dijelaskan Aopidi, sawah di wilayahnya tersebut sebelumnya merupakan wilayah tadah hujan, dalam setahun hanya bisa panen satu kali.
“Alhamdulillah dengan adanya aliran dari irigasi ini 80 hektar sawah dapat teraliri dan semoga dalam satu tahun para petani bisa tiga kali panen,”tuturnya.
Kades Kadugenep juga berharap, semoga pembangunan irigasi ini di tahun depan bisa dilaksanakan kembali di Desa Kadugenep, karena masih banyak sawah yang belum teraliri secara merata dan hanya berharap dari air hujan saja.(riki/red)