Sabtu, Juni 21, 2025
BerandaBeritaDokter Kandungan di Garut Diduga Lakukan Pelecehan Terhadap Pasiennya

Dokter Kandungan di Garut Diduga Lakukan Pelecehan Terhadap Pasiennya

Bantentv.com – Masyakarat kembali dihebohkan dengan dugaan kasus dokter yang diduga melakukan pelecehan terhadap pasiennya.

Setelah sebelumnya kasus serupa terjadi pada dokter PPDS Anestesi Unpad, di Bandung, kini dokter kandungan di Garut melakukan perbuatan tidak senonoh yakni dengan sengaja memegang payudara ibu hamil yang sedang pemeriksaan USG.

Dalam video yang beredar di media sosial, Selasa, 15 April 2025 ini, pelaku sedang melakukan USG kepada korban ibu hamil sambil memegang payudara pasiennya dengan tangan kirinya.

Sontak video ini menjadi viral. Banyak juga pasien yang hampir menjadi korban kemudian bersuara akibat kejadian tersebut.

Kasus ini berawal dari kecurigaan staf klinik dan laporan pasien tentang pemeriksaan USG gratis yang dilakukan oleh dokter kandungan berinisial MSF melalui pesan singkat WA yang dikirimkannya kepada para pasiennya.

Kemudian pihak klinik mencoba untuk memasang CCTV atau kamera pengintai tanpa sepengetahuan dokter MSF, untuk mengetahui dan mendapatkan bukti terkait pelecehan yang dilakukan MSF terhadap korbannya.

Hingga akhirnya, diketahui dari rekaman CCTV bahwa MSF melakukan tindak pelecehan terhadap korban ibu hamil yang tengah melakukan USG, pada 20 Juni 2024 di keterangan CCTV.

Dokter kandungan berinisial MSF ini diketahui sebagai Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi berasal dari salah satu kampus negeri ternama di tanah air.

Baca juga: Kim Go Eun Aktris Asal Korea Selatan Syuting Iklan Kopi di Garut

Hingga berita ini viral, salah satu pasien dan rekan sesama dokter bersuara dan memberikan komentar terkait hal tersebut.

Salah satu dokter yakni drg. Mirza Mangku Anom menyatakan di akun instagramnya bahwa banyak yang mengadukan kejadian tersebut kepadanya.

Sehingga dirinya pun geram dan memberikan peringatan kepada dokter tersebut agar bekerja dengan profesional dan bermartabat.

“Tolong bekerja secara profesional dan bermartabat! Ini semua bukti aku punya lengkap lho, rekaman cctv versi lengkap aku juga punya, dan aku selalu kesel ngeliat yg begini2. Masih inget kan dok, kl aku gampang marah utk urusan yg begini? Aku tau kamu ternyata follow aku sudah sejak lama, dan maaf aku sama sekali tidak peduli. Lalu ini kok praktek ga didampingi perawat/bidan sih? Trus itu tangannya sampe masuk2 kesitu, jika memang ada pemeriksaan diarea payu*ara kan bisa minta pasiennya sendiri yg menaikkan, atau bisa minta ke perawat/bidan. Dan durasi video tadi lama lho, jd ga bisa dikatakan ketidaksengajaan,” tulis drg. Mirza di story Instagramnya, Senin, 14 April 2025.

Dalam pengakuan para pasien, dokter MSF pun kerap menawarkan USG gratis kepada pasiennya melalui WhatsApp.

“Maaf ini dr. Irilsyafril, dokter dari klinik karya harsa. Saya hampir aja jadi korban. Emg cara USG nya ga sopan. Tangan beliau hampir meraba bagian tidak senonoh. Banyak korban termasuk saya yang dikirimi WhatsApp USG gratis, “katanya”. Namun, saya langsung melapor ke adm klinik. Dikonfirmasi oleh adm, bahwa di klinik tidak pernah melakukan USG gratis. Pihak adm langsung menelepon saya ternyata banyak pasien yang dikirimi usg gratis, mirisnya banyak juga pasien yang hadir. Menurut adm klinik, mereka langsung masuk ke ruangan tanpa pendaftaran apapun ke adm klinik,” ujar salah satu pasien dengan nama akun Instagram @faanxxx_.

Pasien tersebut juga menerangkan, bahwa pelaku sengaja menjadwalkan saat sore hari bersamaan dengan waktu pulangnya bidan pendamping, sehingga pelaku dapat dengan leluasa untuk menjalankan aksinya itu.

“Kalo ada yang nanya “bidan pendamping nya kemana?” Beliau (irilsyafril) sengaja menjadwalkan USG gratis di sore hari agar bidan pendamping sudah pulang (menurut adm karya harsa).” Terang akun @faanxxx_.

Dalam pernyataan tersebut juga terungkap bahwa baru dirinya yang berani melaporkan atas kejanggalan dan kecurigaan dari praktek yang dilakukan oleh dokter yang bersangkutan.

Berkat adanya laporan tersebut, pihak klinik berinsiatif untuk memasang kamera CCTV di ruangan dokter tersebut untuk mengungkap aksi tercelanya tersebut.

Qonitah M A

TERKAIT