Bantentv.com – Ditutup menguat menguat 17,84 poin atau 0,22% ke level 8.184. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Kamis, 30 Oktober 2025 melenggang ke zona hijau.
Pada perdagangan sesi II atau penutupan hari ini, Selasa, total nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut mencapai Rp 21,55 triliun.
Sebanyak 361 saham naik, 325 saham turun, dan 269 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat sebanyak 35 miliar saham dengan frekuensi 2,264 juta kali.
Naiknya IHSG juga dipengaruhi oleh beberapa sektor, salah satunya adalah sektor teknologi. Sektor teknologi berkontribusi paling besar yakni naik 1,87%.
Selain itu, sektor energi juga menguat 1,3%, yang disusul oleh sektor keuangan 1,14%, dan sektor perindustrian 0,87%.

Sementara itu, sektor kesehatan turut naik 0,19%, sedangkan sektor barang konsumen primer menguat 0,18%.
Meski ditutup menguat, namun sejumlah sektor masih mengalami penurunan. Di antaranya sektor transportasi yang melemah 0,88%. Sektor properti yang sebelumnya naik kini turun sebesar 0,55%. Sektor barang konsumen non-primer juga ikut turun ke 0,48%. Selain itu, sektor barang baku turun 0,46%, dan sektor infrastruktur melemah 0,18%.
Dikutip dari Berita satu, riset Pilarmas Investindo Sekuritas menilai, sentimen eksternal turut mendukung penguatan IHSG.
Sementara, indeks saham Asia cenderung menguat karena pelaku pasar fokus pada perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Perundingan ini berlangsung dalam KTT APEC di Korea Selatan, yang mencakup isu pencabutan tarif, biaya, serta pembatasan ekspor tertentu.
“Kesepakatan potensial ini memicu optimisme atas meredanya ketegangan perdagangan antara AS dan China. Ini terjadi setelah berbulan-bulan ketegangan yang mengguncang pasar global,” tulis Pilarmas dalam risetnya, Kamis, 30 Oktober 2025.
Kemudian dari sisi kebijakan moneter, The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis points (bps). Dengan pemangkasan ini, Fed rate turun dari sebelumnya 4%-4,25% menjadi 3,75%-4%.
Namun, Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan belum dapat memastikan terkait pemangkasan lanjutan akan dilakukan pada Desember mendatang atau tidak.
Hal itu disebabkan masih adanya perbedaan pandangan internal serta keterbatasan data federal akibat penutupan sementara pemerintahan AS.
Sementara dari dalam negeri, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan kondisi fiskal Indonesia tetap aman. Ini berkat rasio utang dan defisit yang terkendali.
“Pasar berharap pemerintah dapat menjaga kesehatan fiskal dan mempertimbangkan arah kebijakan serta pengawasan fiskal. Langkah-langkah ini untuk memastikan keberlanjutan di tengah ketidakpastian ekonomi global,” kata Purbaya.
Diketahui, dalam penutupan IHSG pada Kamis, juga terlihat PT Antam (Aneka Tambang) atau ANTM mengalami penurunan. Awalnya di level 3.200 kini turun ke level 3.120 atau turun sebesar -80.00 poin ke 2,50 persen.