Serang, Bantentv.com – Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Banten memastikan bahwa atlet pelajar UPTD Pembinaan dan Pelatihan Olahraga (PPO) bernama Alexandria Warman dalam kondisi sehat sebelum wafat.
Pihak dinas juga menegaskan bahwa Alexandria tidak termasuk dalam kontingen Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XVII Tahun 2025.
Kepala Dispora Banten, Ahmad Syaukani, menjelaskan bahwa berdasarkan rekomendasi pelatih tertanggal 9 Oktober 2025, Alexandria tidak masuk daftar atlet Popnas karena mengalami cedera pergelangan kaki (ankle) dan tidak memenuhi kelas pertandingan.
“Alexa tidak lagi tercatat dalam rekapitulasi entri by name Popnas XVII di Jakarta, sehingga tidak ada latihan khusus bagi yang bersangkutan,” ujarnya.
Syaukani menambahkan, selama berada di asrama UPTD PPO, almarhumah dalam kondisi baik dan masih aktif berinteraksi dengan teman-temannya hingga menjelang wafat pada Sabtu, 18 Oktober 2025.
Baca Juga: Dispora Provinsi Banten Gelar Pusdiklat Paskibraka
“Selama ini kami melihat kondisi kesehatannya baik-baik saja. Alexa masih aktif berinteraksi dengan teman-temannya,” katanya.
Dispora Banten menyampaikan bahwa pemantauan kesehatan atlet pelajar dilakukan secara rutin oleh tim medis yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi, psikolog, dan masseur.
“Pemeriksaan dilakukan secara berkala dan on call. Berdasarkan hasil pemeriksaan terakhir pada 12 Oktober 2025, semua atlet dinyatakan sehat, termasuk Alexa,” ungkap Syaukani.
Kronologi menunjukkan bahwa pada Jumat, 17 Oktober 2025 sore, Alexandria masih sempat berlatih ringan dan berbicara dengan orang tuanya melalui video call.
Namun, sekitar pukul 00.30 dini hari, ia ditemukan tak sadarkan diri oleh teman sekamarnya dan segera dibawa ke RS Fatimah.
“Setelah dilakukan penanganan oleh tim medis, pasien dinyatakan tidak bernafas dan tak ada denyut nadi, meski sempat diberikan tindakan kejut jantung,” tuturnya.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Banten, kami menyampaikan duka cita mendalam,” ujar Syaukani, seraya menegaskan komitmen Dispora untuk memperkuat sistem pengawasan kesehatan atlet pelajar agar kejadian serupa tak terulang.