Jumat, September 26, 2025
BerandaBeritaNasionalFakta Mengejutkan! Ribuan Dapur MBG Belum miliki SLHS

Fakta Mengejutkan! Ribuan Dapur MBG Belum miliki SLHS

Saluran WhatsApp

Bantentv.com – Berdasarkan data terbaru Kantor Staf Presiden (KSP), dari total 8.549 dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah, hanya 34 dapur yang memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Artinya, ribuan dapur MBG lainnya belum memenuhi standar kebersihan dan sanitasi yang wajib dipenuhi.

SLHS adalah sertifikat resmi dari dinas kesehatan yang menandakan dapur atau tempat pengolahan makanan telah memenuhi standar kebersihan dan sanitasi.

Tanpa sertifikat tersebut, keamanan pangan tidak terjamin dan berisiko menimbulkan penyakit maupun keracunan makanan.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menyampaikan keprihatinannya. Ia menilai pemerintah harus segera mengambil langkah tegas.

“Hentikan sementara penambahan dapur baru MBG hingga persoalan SLHS benar-benar dituntaskan,” ujar Charles, Kamis, 25 September 2026, dikutip dari Parlementaria.

Baca Juga: Keracunan MBG Menu Hiu Goreng di Ketapang: Dapur Ditutup, Sampel Makanan Diuji

Charles menegaskan, dapur yang belum mengantongi SLHS sebaiknya tidak beroperasi sementara. Ia juga meminta pemerintah daerah bersama Kementerian Kesehatan mempercepat penerbitan sertifikat agar program MBG tidak menimbulkan risiko kesehatan.

“Dapur yang belum memiliki SLHS tidak boleh beroperasi. Pemerintah daerah bersama Kemenkes wajib memfasilitasi percepatan penerbitan SLHS,” tegasnya.

Senada, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Piprim Basarah Yanuarso, menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh dalam penyelenggaraan program MBG. Menurutnya, kasus keracunan makanan di sekolah tidak boleh terus berulang.

“Enough is enough. Kalau program MBG mau dilanjutkan, silakan. Tapi jangan sampai ada korban keracunan lagi,” kata Piprim, dikutip dari Antara.

Ia menilai evaluasi harus dilakukan secara sistematis, mulai dari penyedia bahan makanan, pengelola dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), hingga distributor.

Evaluasi ini penting untuk menemukan formula tepat dalam mengelola program sekaligus mencegah meningkatnya kasus keracunan di sekolah.

TERKAIT
- Advertisment -